Filter Udara Tipe Kertas Basah, Wajib Diganti

billy - Rabu, 24 Agustus 2011 | 11:45 WIB

(billy - )

 

 
Otomotifnet.com - Mau mudik irit sampai Lebaran? Coba ikutin cara ini.
 
“Servis filter udara yang kotor. Apalagi kalau tunggangan sudah dipakai lebih dari 16.000 km,” papar Abdul Syukur alias Adung kepala mekanik AHASS Honda Meruya, depan Univeristas Mercubuana, Jakarta Selatan.

Kok bisa? Menurut Adung, filter bersih bikin konsumsi bensin sesuai takaran pabrik.
 
Kalau kotor, aliran udara terhambat dan kebanyakan bensin. Ini yang bikin boros.

Dipakai jarak jauh bukan cuma kuras tenaga tapi juga isi kantong. Apalagi komponen pendukung berisiko kena masalah.
 
“Performa turun, busi pun gampang mati karena sulit dipantik akibat kebasahan.

Parahnya lagi, debu kotoran pada filter dapat menyumbat lubang di karburator dan bikin rpm mesin mbrebet,” imbuh cah Purwokerto ini.

Langkah efektifnya, ganti filter udara baru.
 
Apalagi pakai filter udara elemen kertas basah yang diklaim tak perlu dibersihkan saat servis berkala.
 
Pasalnya filter udara tipe basah oleh pelumas, dipercaya dapat menghadang sekaligus menangkap partikel terkecil debu.
Cuma filter udara tipe ini tidak boleh dibersihkan dengan cara disemprot udara bertekanan, apalagi dicuci pakai cairan khusus.
 
Bisa hilang tuh kandungan pelumas yang memang sengaja sejak awal diterapkan pada filter tipe ini.

"Namun hanya boleh diganti setiap 16.000 km tanpa harus dibersihkan saat servis berkala. Jadi nggak perlu tuh dibongkar kalau cuma servis karburator,” wanti Adung yang juga tahu hargas pasaran filter udara tipe ini sekitar Rp 55 ribu untuk skubek merek Honda.

Beda dengan filter udara tipe kertas kering atau busa biasa.
 
Menurut Adung, penyaring udara tipe itu masih bisa dibersihkan dengan bantuan udara bertekanan atau dicuci pakai cairan khusus.
 
Sehingga debu yang bersarang di filter bisa mudah dilepas dari perangkapnya.