OTOMOTIFNET - Choke, meski sering kami bahas, tapi tetap aja masih ada motormania yang dibuat ribet gara-gara peranti itu. “Akibat mekanisme cuk bermasalah, saya pernah terlambat masuk kantor dan diomelin bos,” keluh Rachmat, pembesut Honda Tiger 2006.
Problem itu terjadi akibat kurang perawatan. Alhasil, saat difungsikan (dibuka), ogah balik, sehingga mesin pun brebet-brebet. “Padahal biasanya enggak gitu, lo. Malah jarang pakai cuk, distarter langsung mau,” sambungnya.
Problem itu terjadi akibat kurang perawatan. Alhasil, saat difungsikan (dibuka), ogah balik, sehingga mesin pun brebet-brebet. “Padahal biasanya enggak gitu, lo. Malah jarang pakai cuk, distarter langsung mau,” sambungnya.
Nah, justru karena itu, Bro! Kelamaan gak difungsikan, ditambah sekarang lagi musim hujan, bukan mustahil peranti itu ngadat alias macet (gerak maju mundur kabel bajanya enggak lancar). Awalnya memang sepele, tapi ngeselin, kan?
Terbukti, setelah pulang kerja dan dicek sendiri, ternyata di dalam rumah kabel cuk banyak karatnya. Namun setelah semua dibersihkan pakai cairan penetran atau anti karat, choke berfungsi normal kembali.
Terbukti, setelah pulang kerja dan dicek sendiri, ternyata di dalam rumah kabel cuk banyak karatnya. Namun setelah semua dibersihkan pakai cairan penetran atau anti karat, choke berfungsi normal kembali.
Nah, bagi Anda yang ogah mengalami ini, sebaiknya lakukan perawatan dan antisipasi dini. Caranya gampang, kok. Tahapannya, silakan ikuti langkah yang dilakukan Rachmat buat merawat/membersihkan kabel choke di Tiger-nya.
Oh ya, jangan lupa perkakasnya, ya. “Cuma perlu mempersiapkan obeng kembang dan cairan penyemprot anti karat yang bisa ditebus kisaran Rp 25-30 ribu,” ujar pria yang mengaku jarang menengok peranti tersebut.
Pertama buka dua baut pengikat panel lampu bagian kiri (rumah kabel cuk bagian atas) pakai obeng kembang (gbr.1), lanjutkan melepas kabel cuk dari dudukannya. Lalu semprot rumah kabel cuk dari atas, pakai semprotan anti karat (gbr.2).
“Lakukan berulang kali, hingga kotoran/karat yang ada di dalam rumah kabel cuk rontok. Bisa dilihat dari ujung selongsong kabel gas bagian bawah, dekat karbu (gbr.3),” anjur pria umur 26 tahun ini.
Kalau cairan yang turun sudah berwarna bening (bersih) berarti kemungkinan besar karat sudah luruh semua. Lanjutkan dengan memberi pelumas/oli dari lubang atas rumah kabel gas (gbr.4), agar saat kabel ditarik ulur makin lancar.
“Terakhir, biar kinerja komponen kabel choke tambah optimal, per-nya yang terhubung dengan throttle/katup kupu-kupu karburator (gbr.5), disemprot sekalian. Sehingga kotoran yang menempel pada per juga lepas,” tutupnya.
Oh ya, jangan lupa perkakasnya, ya. “Cuma perlu mempersiapkan obeng kembang dan cairan penyemprot anti karat yang bisa ditebus kisaran Rp 25-30 ribu,” ujar pria yang mengaku jarang menengok peranti tersebut.
Pertama buka dua baut pengikat panel lampu bagian kiri (rumah kabel cuk bagian atas) pakai obeng kembang (gbr.1), lanjutkan melepas kabel cuk dari dudukannya. Lalu semprot rumah kabel cuk dari atas, pakai semprotan anti karat (gbr.2).
“Lakukan berulang kali, hingga kotoran/karat yang ada di dalam rumah kabel cuk rontok. Bisa dilihat dari ujung selongsong kabel gas bagian bawah, dekat karbu (gbr.3),” anjur pria umur 26 tahun ini.
Kalau cairan yang turun sudah berwarna bening (bersih) berarti kemungkinan besar karat sudah luruh semua. Lanjutkan dengan memberi pelumas/oli dari lubang atas rumah kabel gas (gbr.4), agar saat kabel ditarik ulur makin lancar.
“Terakhir, biar kinerja komponen kabel choke tambah optimal, per-nya yang terhubung dengan throttle/katup kupu-kupu karburator (gbr.5), disemprot sekalian. Sehingga kotoran yang menempel pada per juga lepas,” tutupnya.