Syarat Pengecekan Engine Sound

billy - Kamis, 25 November 2010 | 09:09 WIB

(billy - )



Sebaiknya posisi motor jangan diparkir pakai standar tengah maupun samping. Minta bantuan teman untuk memegangnya

OTOMOTIFNET - Edisi lalu sudah diulas cara mendeteksi bunyi dengan 2 alat; pakai stetoskop khusus buat mesin atau disebut mechanic’s stethoscope. Bisa juga manfaatkan batang besi atau obeng yang kedua ujungnya besi.

Ilmu menganalisa suara pada mesin ini biasanya diterapkan masing-masing produsen kendaraan lo. Salah satunya PT Astra Honda Motor (AHM). Belum lama ini AHM membuka kelas engine sound pada divisi training mekanik mereka, yakni Astra Honda Training Center (AHTC) di Sunter Podomoro, Jakut.

“Kelas ini khusus mempelajari bunyi-bunyi yang dihasilkan mesin. Terutama bunyi-bunyi aneh atau abnormal yang mengindikasikan adanya kerusakan,” terang Endro Sutarno, instruktur AHTC. Definisi engine sound sendiri adalah suara yang berasal dari komponen-komponen mesin. Suara knalpot dan rantai roda tidak termasuk.

Nah, kata Endro, untuk bisa menganalisa suara aneh di mesin, butuh pengetahuan soal mesin. Minimal paham soal komponen apa saja yang ada di balik cover mesin dan mengetahui letak persisnya. Tanpa itu, ilmu ini akan sia-sia.

Selain itu, ada beberapa hal perlu diperhatikan saat hendak mendiagnosa suara mesin yang abnormal. Pertama “Kondisi motor usahakan jangan diparkir pakai standar tengah. Karena akan timbul vibrasi saat putaran mesin dipercepat,” terang pria murah senyum ini.

Sebenarnya, lanjut Endro, boleh saja diparkir pakai standar tengah, namun pada kaki standar tengah kudu dialas pakai karet atau bahan yang bisa meredam getaran. Karena getaran yang timbul bisa memunculkan suara yang dapat mengganggu penganalisaan bunyi mesin. Tidak pula menggunakan side stand atau standar samping.

“Sebaiknya motornya dipegang saja. Makanya perlu satu orang lagi untuk melakukannya. Sedang kita yang melakukan pemeriksaan suara. Bisa minta bantuan teman atau saudara buat menahan motor,” tukas Endro.


Periksa terlebih dulu kemungkinan adanya suara di luar mesin yang dapat mengganggu pendengaran

Ujung knalpot sebaiknya ditutup kain biar tidak terlalu berisik

Lantas, setelah mesin dihidupkan dan agak diblayer-blayer sedikit, coba teliti dulu apakah ada suara mengganggu lainnya atau tidak. Seandainya ada, pastikan suara itu berasal dari mana. “Bila suara asalnya dari bodi, bodi itu sebaiknya dilepas dulu. Biar tidak mengganggu proses pengecekan engine sound,” tambahnya.

Lalu yang kudu diingat, saat akan mendiagnosis suara mesin, “Isi tangki bahan bakar harus full. Sebab jika tidak, ruang yang kosong dalam tangki juga bisa menimbulkan suara akibat terkena getaran motor,” jelas Endro. Bahkan suara knalpot yang juga dapat mengganggu, sebaiknya ditutup kain.

Jika sudah, pastikan persneling dalam posisi netral (N). Kecuali saat hendak mengecek suara mesin yang berasal dari gigi transmisi. Lalu putaran mesin dikondisikan idle alias langsam. Nah, kini tinggal memasuki tahap mendiagnosis suara mesin.

“Lakukan pemeriksaan di beberapa titik permukaan mesin sampai didapat bunyi yang paling nyaring (treble). Karena kemungkinan komponen yang ada di balik bagian mesin yang terdengar nyaring itu lah yang bermasalah,” ucapnya.

Oh iya, kata Endro waktu mencermati bunyi mesin, lakukan snaping (buka tutup gas) secara beraturan hingga putaran mesin 2.500–3.000 rpm. Intervalnya kira-kira waktu langsam selama 2 detik, lalu waktu digas sampai putaran 2.500-3.000 rpm cukup 1 detik.

Sudah mengerti? 

Penulis/Foto: DiC / D