Meski performanya meningkat hingga 20 persen, tapi sistem pendinginan Yamaha Jupiter Z1 diklaim lebih baik dari generasi sebelumnya. Aliran udara yang menerpa mesin dipikirkan benar agar mampu mendinginkan mesin secara optimal.
"Mungkin inilah bebek pertama yang dites menggunakan aero dynamics simulation. Fungsinya untuk mengetahui dan mengarahkan pendinginan di bagian-bagian yang tepat," beber M Abidin, GM Technical PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
"Bentuk sayap yang memiliki dua layer mengarahkan angin pada bagian mesin dengan lebih baik," jelasnya sambil menunjukan gambar pendinginan mesin. Pada bagian yang berwarna merah artinya paling sering terpapar angin sehingga lebih cepat dingin.
Selain diarahkan ke kepala silinder agar lebih dingin, angin juga dengan mudah mencapai area throttle body, bak kopling dan magnet serta transmisi di bagian belakang. "Cover silinder head yang kotak dan berpenampang lebar juga lebih mudah terpapar angin," jelas Abidin.
Area kepala silinder memang sangat penting untuk mendapatkan pendinginan lebih cepat. Di dalamnya ada banyak kompenen yang saling bergesekan. Selain dari luar, pendinginan dari dalam juga dilakukan.
Diantaranya dengan menambahkan roller dan bearing. Seperti di area rocker arm yang kini pakai roller. Selain itu, camshaft atau noken as juga ditambah bearing. Pada gear box, transmisi juga mengadopsi low loss bearing.
Aplikasi spiny sleeve cylinder juga cukup baik melepas panas. Silinder blok yang bagian luarnya memiliki permukaan seperti kulit durian ini mampu pelepasan panas yang lebih cepat dan merata. So, lebih adem deh!
(motorplus-online.com)