Tapi agar lebih mudah dipelajari, tim otomotifnet.com / motorplus-online.com mencoba untuk memecahnya dalam beberapa tulisan. Kita awali dari perubahan drastis di kepala silindernya ya!
Aplikasi roller rocker arm pun berbuntut pada perubahan desain camshaft. Yang baru jadi terlihat lebih gendut tapi tidak terlalu tinggi, selain itu dilengkapi juga dengan cam bearing di dua sisi. "Secara durasi kami ubah agar lebih tarikan lebih responsif," beber M Abidin, GM Technical PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang menemani kru redaksi membongkar mesin baru Jupiter Z1 di kantor pusat Yamaha di Pulogadung, Jakarta Timur.
Durasi camshaft baru ini dikawinkan dengan klep baru yang kini lebih besar. Diameter payungnya jadi 26 mm untuk in dan 21 pada klep ex. Ukuran yang sama dengan klep Mio J dan Soul GT sekaligus lebih besar dari klep Jupiter lama yang hanya 23 mm in dan 20 mm ex.
"Batang klepnya juga lebih besar," jelas Abidin. Batang klep baru jadi 5 mm, padahal yang sebelumnya hanya 4,5 mm. Kalau yang suka oprek mesin, salah satu racing part paling dicari adalah klep lebar dengan batang 5 mm. Sekarang klep jenis ini malah sudah jadi piranti standar di Jupiter Z1.
"Dengan desain seperti sekarang volume combustion chamber jadi lebih besar sekaligus membuat putaran mesin jadi lebih tinggi. Meski mesinnya tipe long stroke tapi putaran mesinnya bisa lebih tinggi," jelasnya panjang lebar.
"Fungsi yang kedua adalah mempercepat pendinginan mesin. Karena luas penampangnya lebih lebar, pelepasan panas jadi makin cepat," bebernya.
Batang penguat bikin head lebih kaku cegah oli rembes
Eh, ada batang besi apaan tuh di sisi kanan kepala silinder? "Itu hanya penguat saja, agar tidak bergetar," ungkap Abidin yang meyakini dengan aplikasi batang penguat ini, karet sil cover kepala silinder tidak akan mudah bocor. Oli pun enggak gampang rembes. Benar-benar beda kan! (motorplus-online.com)