Tren Helm Bernuansa Budaya, Kental Unsur Modern Art

billy - Selasa, 12 Maret 2013 | 12:39 WIB

(billy - )


Syukurlah sekarang ini bikers cenderung ingin pulang ke rumah, dalam artian nggak mau lepas dari akar budayanya. Sebelumnya pernah menulis soal ikat kepala khas daerah  pengganti bandana. Nah, kini mereka makin gandrung menuangkan dalam helm gaul bermotif budaya juga alam Indonesia.

”Hemat kami, desain semacam itu perlu. Selain memang untuk mempercantik helm, tema-tema budaya dan alam tentu mengingatkan biker pentingnya melestarikan warisan leluhur,” jelas DJ asal  D’aRt, rumah seni berbasis airbrush.

Ia dan timnya sedang getol men-cat ulang helm-helm lewat sapuan airbrush. ”Banyak yang suka, bro. Soalnya ini lebih dekat dengan jati diri kita sebagai orang Indonesia,” tambah  Eko dari rumah fesyen bikers di Tangerang, Banten. Toko ini jadi salah satu  pemasok helm-helm bertema budaya.

D’aRt sebagai seniman tentunya enggak  mencaplok utuh gaya menggambar konvensional berikut motif-motif daerah. ”Dikombinasikan dengan pop art aliran new school juga. Ada gradasi, glitter, gold leaf juga  pen strip,” tambah Eko dan DJ .

Tema utamanya memang kandungan lokal. Salah satu helm bermotif batik dan gambar realis wanita sedang mencanting.  Di karya lainnya, mereka menggambar satwa langka khas Indonesia, Burung Cendrawasih, Komodo, Orang Utan dan lansekap alam candi-candi. Karya yang lain  terpengaruh pada budaya Priangan, pola kujang dan tulisan inspiratif Indonesia Pride Movement.

“Ada juga bergaya modern, glitter blink-blink murni grafis tapi tetap ada lambang kedaerahan seperti  bentuk sate di Gedung Sate Jawa Barat sebagai penguat  identitas.

“Helm-helm ini  diambil dari beberapa merek sesuai standar SNI seperti Cargloss dan ARC, dijual seharga Rp 800 ribu sampai Rp 1,5 juta,” tutup Eko sambil kasih nomor 0899-950-2062 untuk bertukar pikiran soal motif budaya dan lainnya.

Oh ya, mereka juga  nerima special request, desain helm sesuai kultur bikers dimana mereka tinggal. Sip lah! (motorplus-online.com)