Helm Vintage, Diburu Cafe Racer Mania

billy - Rabu, 16 Januari 2013 | 08:24 WIB

(billy - )


Gaya café racer memang identik dengan besutan balap jadul yang berkembang pada era 1970-1980-an. Selain tampilan besutan diubah sesuai pada zaman itu, fashion pengendaranya juga harus mengikuti. Bukan cuma pakaian yang jadi perhatian, kelengkapan pengaman buat pengendara macam helm juga harus klop dengan motornya dong!

Inilah yang bikin keberadaan helm vintage naik daun lagi lantaran diburu pemilik motor bergenre café racer. Mulai dari helm impor sampai helm lokal dengan desain jadul jadi incaran. Malah helm ini ada yang dijadikan koleksi.

“Kalau pakai ubahan café racer lebih pas helm yang dipakai model jadul,” ujar Wiwied dari distro Tendencies yang juga pengemar ubahan café racer.

Untuk helm vintage yang diburu ada beberapa model. Ada model half face juga full face, tergantung selera pemilik motor. Untuk full face bisa pilih helm khusus buat jalan raya seperti Simson yang punya desain lumayan unik. Model shell atau cangkang khas utamanya bagian moncong helm yang bentuknya agak persegi.

Selain itu ada juga model full face yang dulunya buat motocross yang juga jadi buruan seperti tipe Bell Moto3 atau Fury lansiran 1975. “Sekarang keberadaan pelindung kepala model jadul ini sulit dicari yang masih mulus apalagi yang masih New Old Stock,” bilang Veroland builder dari Kick Ass Chopper (KAC) yang juga gemar koleksi helm vintage. 

Untuk tipe half face biasanya merek yang diminati seperti Buco atau Arthur Fulmer. Khusus buat helm Arthur Fulmer half face model cangkangnya biasanya transparan.

“Kelir helm yang biasanya glitter ada di dalam bagian helm. Beberapa model dilengkapi dengan list berlapis alumunium,” jelas Veroland yang menambahkan helm ini juga banyak diminati biker dengan besutan chopper.

Untuk berburu helm vintage ini Vero biasanya rajin menyambangi toko atau junkyard saat berada di Amerika. “Biasanya kalau lagi datang ke acara kumpul biker di Amerika gue suka datangi toko- dan bengkel tua untuk berburu helm,” semangat lajang yang sedang hobi olahraga bulu tangkis itu.

Sedangkan Adi selain berburu helm vintage di luar negeri juga kerap menjelajah lewat Ebay. Sudah dua tahun Adi yang juga  pemilik brand clothing dan garage custom Uprising yang bertempat di bilangan Jl. Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini mengumpulkan helm vintage dari berbagai model.

Namanya helm vintage yang diproduksi 20 sampai 30 tahun lalu kondisinya saat didapat enggak selalu mulus. Beberapa bagian umumnya sudah rusak. Sseperti padding helm yang biasanya sudah lusuh dan kusam. “Makanya perlu sedikit diperbaiki atau ganti bahan pading sebelum helm seken tadi dipakai,” lanjut Adi yang juga gemar koleksi motor lawas produksi Eropa dan Jepang.

Selain helm branded produsen helm di luar negeri juga sudah menawarkan helm seperti itu. Maraknya helm vintage terbukti jadi peluang bagi produsen helm di luar negeri. Mereka pun ikutan produksi helm dengan desain klasik. Seperti helm motocross model vintage milik Adi yang pada labelnya tercantum buatan Taiwan. “Harga replika helm vintage ini lumayan sekitar Rp 2 jutaan,” ujar Adi.

Untuk helm lokal tipe full face bisa mengandalkan helm jadul yang biasa disebut model cakil. “Helm ini dulunya pernah diproduksi oleh DMI. Tapi sekarang keberadaan sudah langka dan sulit dicari,” ujar Ones dari Gardu House yang dapet helm model cakil seperti ini dari Jawa Tengah.

Sedangkan untuk tipe half face lokal juga mulai banyak tawaran, seperti Cargloss punya koleksi beberapa pilihan helm model replika vintage. "Tapi kalau mau terlihat lebih oke helm lokal bisa dicat ulang dengan metode glitter atau metal flake. Haslinya enggak kalah dengan branded," yakin Ones. (mobil.otomotifnet.com)