Pembalap drag bike sudah mulai care soal safety. Meskipun beberapa pembalap masih tak menghiraukan tanpa memakai pelindung tubuh. Seperti tidak mengenakan pakaian khusus balap alias wearpack. Selain tidak safety, tampilannnya juga kusut.
Memang awalnya pembalap karapan motor ini merasa risih mengenakan waerpack. Karena mereka mengganggap mengganggu handling ketika berlaga di lintasan. “Apalagi pilihan wearpack semula cuma ada buat road race. Secara bobotnya juah lebih berat,” ujar Saiful Cibef, pembalap dari tim Tomo Speed Shop.
Namun setelah aturan bobot diterapkan di drag bike, kini pembalap tidak ragu lagi. Mulai berburu wearpack supaya seperti pembalap profesional.
Kebutuhan akan wearpack khusus drag bike, langsung disambut produsen racing gear tanah air. Seperti AHRS dan Adrians Racing Suit yang belakangan mulai menerima pesanan wearpack dengan spesifikasi buat drag bike.
“Kami produksi wearpack khusus balap ini awalnya permintaan dari tim yang pesan buat turun di drag bike. Lantaran untuk drag bike kebutuhannya berbeda,” ujar Asep Hendro sang juragan AHRS di Jl Tole Iskandar, Depok.
Kalau diamati, wearpack yang dikenakan pembalap dragbike modelnya memang hampir sama yang dikenakan di road race. “Namun buat drag bike, bobot nya yang lebih ringan, makanya beberapa bagian harus dipangkas,” timpal Irwan Adriansyah, bos Ardian’s Racing Suit ini.
Utamanya soal pemakaian bahan kulitnya, dipilih dengan kontur yang lebih tipis. Selain itu protector yang dipakai untuk drag bike dipilih tidak terlalu tebal. “Selain buat mereduksi bobot, wearpack jadi lebih ngepres saat dikenakan pembalapnya,” lanjut Irwan yang gerainya di Jl Parangtritis Km 4,5 Jogjakarta.
AHRS aplikasi protector bahan titanium
Sebagai gambaran, untuk wearpack road race memiliki berat total 3,5 kg. Selain kulit yang tebal, protector yang dipakai juga meyumbang bobot wearpack jadi lebih berat. “Kalau buat road race, protector yang dipasang harus lebih tebal lantaran handling yang lebih sulit, menyebabkan pembalap riskan terjatuh. Jadi, protector harus mampu melindungi tubuh,” urai Irwan seraya menambahkan soal harga beda tipis dengan wearpack road race.
Sedangkan wearpack buat drag bike ini bisa berkurang 1,5 kg sampai 2 kg dari hasil reduksi bobot. Meskipun begitu faktor keamanan buat pembalap tetap diutamakan karena protector tetap nempel di wearpack.
“Untuk produk baru, wearpack yang kami produksi bagian luar protector sudah pakai bahan titanium. Jadi lebih ringan,” ujar Asep Hendro sembari berpromosi.
Makanya selain safety, mengenakan wearpack di ajang drag bike bikin balap kebut lurus ini lebih berkelas. Bukan tidak mungkin bila style lebih baik membuat kucuran dana dari sponsor juga berdatangan layaknya road race.
"Pakai wearpack khusus drag ini jauh lebih nyaman. Karena lebih fit di badan membuat hambatan angin jadi sedikit dan lebih ringan," urai Ayip Rosidi pembalap senior yang kini bergabung di tim Tomo Speed Shop.
Bagi pemilik tim, keberadaan wearpack buat pembalap drag bike ini jelas membawa keuntungan. “Selain aman dan lebih rapi, produk yang sponsori tim juga bisa dilihat jelas,” jelas Vendi pemilik tim JFK asal Jakarta.
Setuju……!
Keren dan enteng dikenakan
Selain wearpack, pembalap drag bike juga sudah melek fashion. Seperti pemilihan sepatu balap yang dikenakan. Saat ini sedang gandrung sepatu buat rally mobil. Brand yang dipakai beragam. Seperti Sparco, Puma, Diadora, OMP dan lainnya yang harganya mulai Rp 2 – 4 jutaan.
Memang pemakaian sepatu rally ini belum ada regulasi jelas. “Daripada pakai sepatu road race, selain berat, susah buat pindah gigi lantaran kaku. Sepatu rally jauh lebih mudah dan enteng,” ujar Deny Hellen yang akrab disapa Otoy, pembalap drag bike Jakarta.
Otoy juga menawarkan sepatu rally model replika yang model dan bahannya dibuat mirip dengan aslinya. “Pakai bahan kulit, cuma lantaran produk lokal harganya lebih miring. Cuma Rp 600 ribuan,” promosinya. (motorplus-online.com)
Memang awalnya pembalap karapan motor ini merasa risih mengenakan waerpack. Karena mereka mengganggap mengganggu handling ketika berlaga di lintasan. “Apalagi pilihan wearpack semula cuma ada buat road race. Secara bobotnya juah lebih berat,” ujar Saiful Cibef, pembalap dari tim Tomo Speed Shop.
Namun setelah aturan bobot diterapkan di drag bike, kini pembalap tidak ragu lagi. Mulai berburu wearpack supaya seperti pembalap profesional.
Kebutuhan akan wearpack khusus drag bike, langsung disambut produsen racing gear tanah air. Seperti AHRS dan Adrians Racing Suit yang belakangan mulai menerima pesanan wearpack dengan spesifikasi buat drag bike.
“Kami produksi wearpack khusus balap ini awalnya permintaan dari tim yang pesan buat turun di drag bike. Lantaran untuk drag bike kebutuhannya berbeda,” ujar Asep Hendro sang juragan AHRS di Jl Tole Iskandar, Depok.
Utamanya soal pemakaian bahan kulitnya, dipilih dengan kontur yang lebih tipis. Selain itu protector yang dipakai untuk drag bike dipilih tidak terlalu tebal. “Selain buat mereduksi bobot, wearpack jadi lebih ngepres saat dikenakan pembalapnya,” lanjut Irwan yang gerainya di Jl Parangtritis Km 4,5 Jogjakarta.
Sedangkan wearpack buat drag bike ini bisa berkurang 1,5 kg sampai 2 kg dari hasil reduksi bobot. Meskipun begitu faktor keamanan buat pembalap tetap diutamakan karena protector tetap nempel di wearpack.
“Untuk produk baru, wearpack yang kami produksi bagian luar protector sudah pakai bahan titanium. Jadi lebih ringan,” ujar Asep Hendro sembari berpromosi.
"Pakai wearpack khusus drag ini jauh lebih nyaman. Karena lebih fit di badan membuat hambatan angin jadi sedikit dan lebih ringan," urai Ayip Rosidi pembalap senior yang kini bergabung di tim Tomo Speed Shop.
Bagi pemilik tim, keberadaan wearpack buat pembalap drag bike ini jelas membawa keuntungan. “Selain aman dan lebih rapi, produk yang sponsori tim juga bisa dilihat jelas,” jelas Vendi pemilik tim JFK asal Jakarta.
Setuju……!
Keren dan enteng dikenakan
Selain wearpack, pembalap drag bike juga sudah melek fashion. Seperti pemilihan sepatu balap yang dikenakan. Saat ini sedang gandrung sepatu buat rally mobil. Brand yang dipakai beragam. Seperti Sparco, Puma, Diadora, OMP dan lainnya yang harganya mulai Rp 2 – 4 jutaan.
Memang pemakaian sepatu rally ini belum ada regulasi jelas. “Daripada pakai sepatu road race, selain berat, susah buat pindah gigi lantaran kaku. Sepatu rally jauh lebih mudah dan enteng,” ujar Deny Hellen yang akrab disapa Otoy, pembalap drag bike Jakarta.
Otoy juga menawarkan sepatu rally model replika yang model dan bahannya dibuat mirip dengan aslinya. “Pakai bahan kulit, cuma lantaran produk lokal harganya lebih miring. Cuma Rp 600 ribuan,” promosinya. (motorplus-online.com)