Yuk lanjut menilik gaya balap di harian. Tidak sedikit produk untuk biker yang diproduksi massal, didesain ala sirkuit seperti helm, jaket sampai jersey. Tentunya bisa bikin rider lebih pecaya diri di jalan termasuk dari sisi estetika yang aerodinamis dan kompetitif.
HELM DESAIN PEMBALAP NASIONAL
Dua perusahaan besar helm nasional sudah menyeret gaya dan lifestyle pembalap ke pengendara harian. Sejak 2008, saat mereka produksi helm dengan motif khusus bagi pembalap IndoPrix yang mereka sponsori. Bahkan helm ini edisi terbatas ini memang dijual spesial buat fans pembalap Indonesia.
“Helm yang kami produksi biasanya dicirikan nomor start pembalap. Ditambah grafis dan warna sesuai keinginan mereka,” jelas Johannes Tjokrodiharjo, Direktur Marketing PT Danapersadaraya Motor Indonesia (DMI), produsen helm NHK yang membuatkan helm khusus untuk Hadi Wijaya dan Florianus Roy.
Hebatnya, meski buat pembalap nasional, motif helm mereka cukup diterima. Terutama yang ngefans dengan mereka. Sampai-sampai motif diterapkan di helm full-face spek balap, atau helm harian seperti half-face. “Pasarnya tertentu. Beberapa desain cukup laku. Seperti punya M. Fadli. Karena ini desain khusus. Cenderung pada citra dan prestasi pembalap yang baik,” tambah Henry Tedjakusuma Direktur Marketing PT Tara Kusuma Indah, produsen helm merk KYT. KYT membuat desain untuk helm Hokky Krisdianto, Denny Triyugo, Hendriansyah, Sudarmono, Doni Tata Pradita juga Rafid Topan.
JAKET BALAP UNTUK TURING
Aplikasi jaket pengendara harian tidak luput dari incaran produsen apparel yang biasa ‘bermain’ di ajang balap. Pastinya jaket buat harian atau turing ini jadi pasar yang gemuk ketimbang apparel balap. “Hampir seluruh merek branded yang biasa bermain di gear balap juga meyediakan jaket untuk turing juga harian,” bilang Nopy Sero dari gerai perlengkapan khusus biker Motoritz.
Beberapa produk branded macam RS Taichi, Dainese, sampai Spidi meyediakan ragam kelengkapan jaket untuk turing dan harian. “Seluruh jaket baik untuk turing atau harian sudah dilengkapi protector yang menempel di jaket,” bilang Nopy dari gerainya di Jl. Mahakam 1 No. 17, Jakarta Selatan.
Model yang ditawarkan tinggal pilih sesuai kebutuhan, untuk keperluan turing jarak jauh atau harian. Ada Dainese tipe Tundra Gore Tex dan Bruce Gore Tex untuk jaket turing yang ditawarkan dari harga Rp 8 juta sampai Rp 9,9 jutaan. Sedangkan dari RS Taichi ada tipe All Seasson Jacket yang dibanderol Rp 2,4 jutaan. “Khusus jaket turing sudah dilengkapi bahan dalam jaket yang bisa dilepas untuk menghalau angin,” lanjut Nopy.
JERSEY HARIAN
Kini, tidak sedikit pengendar pakai jaket dengan bahan serupa dengan jersey. Ya, dalaman pakaian balap alias racing suit. “Itu karena desainnya fashionable dan enggak kaku. Pakai bahan Polyester, material bahan ini tipis nyaman dipakai dan bisa dipakai buat jalan ke mal,” bilang Reza Mimaki selaku R&D AHRS.
Memang, bisa dikatakan bahan tergolong tipis. Maka itu, aplikasinya bukan buat harian melainkan sekadar lifestyle. Sebab kalau dipakai riding, agak minim proteksi. Karena bahan tipis, jadi ketika jatuh belum tentu melindungi dari aspal.
“Sebenarnya bahan wind proof meski halus, lentur dan nyaman di kulit. Tapi proteksi kurang maksimum untuk riding, kecuali ada protektor,” jelas Reza.
Harga sekitar Rp 150 - 250 ribuan tergantung desain. (motorplus-online.com)
HELM DESAIN PEMBALAP NASIONAL
Dua perusahaan besar helm nasional sudah menyeret gaya dan lifestyle pembalap ke pengendara harian. Sejak 2008, saat mereka produksi helm dengan motif khusus bagi pembalap IndoPrix yang mereka sponsori. Bahkan helm ini edisi terbatas ini memang dijual spesial buat fans pembalap Indonesia.
“Helm yang kami produksi biasanya dicirikan nomor start pembalap. Ditambah grafis dan warna sesuai keinginan mereka,” jelas Johannes Tjokrodiharjo, Direktur Marketing PT Danapersadaraya Motor Indonesia (DMI), produsen helm NHK yang membuatkan helm khusus untuk Hadi Wijaya dan Florianus Roy.
Hebatnya, meski buat pembalap nasional, motif helm mereka cukup diterima. Terutama yang ngefans dengan mereka. Sampai-sampai motif diterapkan di helm full-face spek balap, atau helm harian seperti half-face. “Pasarnya tertentu. Beberapa desain cukup laku. Seperti punya M. Fadli. Karena ini desain khusus. Cenderung pada citra dan prestasi pembalap yang baik,” tambah Henry Tedjakusuma Direktur Marketing PT Tara Kusuma Indah, produsen helm merk KYT. KYT membuat desain untuk helm Hokky Krisdianto, Denny Triyugo, Hendriansyah, Sudarmono, Doni Tata Pradita juga Rafid Topan.
Aplikasi jaket pengendara harian tidak luput dari incaran produsen apparel yang biasa ‘bermain’ di ajang balap. Pastinya jaket buat harian atau turing ini jadi pasar yang gemuk ketimbang apparel balap. “Hampir seluruh merek branded yang biasa bermain di gear balap juga meyediakan jaket untuk turing juga harian,” bilang Nopy Sero dari gerai perlengkapan khusus biker Motoritz.
Beberapa produk branded macam RS Taichi, Dainese, sampai Spidi meyediakan ragam kelengkapan jaket untuk turing dan harian. “Seluruh jaket baik untuk turing atau harian sudah dilengkapi protector yang menempel di jaket,” bilang Nopy dari gerainya di Jl. Mahakam 1 No. 17, Jakarta Selatan.
Model yang ditawarkan tinggal pilih sesuai kebutuhan, untuk keperluan turing jarak jauh atau harian. Ada Dainese tipe Tundra Gore Tex dan Bruce Gore Tex untuk jaket turing yang ditawarkan dari harga Rp 8 juta sampai Rp 9,9 jutaan. Sedangkan dari RS Taichi ada tipe All Seasson Jacket yang dibanderol Rp 2,4 jutaan. “Khusus jaket turing sudah dilengkapi bahan dalam jaket yang bisa dilepas untuk menghalau angin,” lanjut Nopy.
Kini, tidak sedikit pengendar pakai jaket dengan bahan serupa dengan jersey. Ya, dalaman pakaian balap alias racing suit. “Itu karena desainnya fashionable dan enggak kaku. Pakai bahan Polyester, material bahan ini tipis nyaman dipakai dan bisa dipakai buat jalan ke mal,” bilang Reza Mimaki selaku R&D AHRS.
Memang, bisa dikatakan bahan tergolong tipis. Maka itu, aplikasinya bukan buat harian melainkan sekadar lifestyle. Sebab kalau dipakai riding, agak minim proteksi. Karena bahan tipis, jadi ketika jatuh belum tentu melindungi dari aspal.
“Sebenarnya bahan wind proof meski halus, lentur dan nyaman di kulit. Tapi proteksi kurang maksimum untuk riding, kecuali ada protektor,” jelas Reza.
Harga sekitar Rp 150 - 250 ribuan tergantung desain. (motorplus-online.com)