Prosedur Meninggalkan Mobil, Perhatikan Ban Dan Bahan Bakar

billy - Rabu, 29 Agustus 2012 | 11:09 WIB

(billy - )



Perlakuan terhadap ban ketika akan meninggalkan mobil juga terdapat 2 pandangan. Beberapa bilang, tidak perlu di ‘stand' untuk meninggalkan mobil. Hal ini bisa ditempuh dengan catatan angin ban harus terisi dengan baik. Dalam jangka waktu 2 minggu, sebaiknya tekanan angin ditambah 3 angka dari ketentuan pabrik.

Seandainya ketentuan pabrik merekomendasi 32 psi, maka ketika akan ditinggal sebainya 35 psi. Angka ini dianggap cukup dan tak akan membuat ban menjadi kotak atau kempes habis. Ban yang menjadi kotak karena ditinggal disebabkan tekanan angin yang kurang.

Bagi yang ingin ‘menggantung' mobilnya (stand), usahakan supaya ban tersentuh sedikit saja ke permukaan. Maksudnya, supaya kerja sokbreker tidak terlalu keras. Sebab dengan ban yang benar-benar menggantung, maka sokbreker akan berada bener-benar tertarik ke bawah karena beban dari ban tersebut. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, sokbreker justru jadi pendek umurnya dan akan bunyi ketika dipakai.

SAAT PARKIR

Saat mobil ingin diinapkan ada baiknya bahan bakar diisi penuh terlebih dahulu. Maksudnya supaya ruang hampa yang ada di tangki tak terlalu banyak. Jika tak diisi penuh maka akan tercipta ruang hampa yang cukup besar di tangki bahan bakar. Kondisi ini memungkinkan adanya titik-titik air yang sangat mungkin untuk ‘jatuh' dan bergabung dengan bahan bakar.

Jika sudah demikian maka bahan bakar akan terkontaminasi dengan air. Efek selanjutnya bisa saja berpengaruh terhadap performa mesin itu sendiri. (mobil.otomotifnet.com)