Tinjauan Teknis Penyebab Terjadinya Api Pada Nissan Juke

billy - Senin, 19 Maret 2012 | 15:01 WIB

Tinjauan Teknis Penyebab Terjadinya Api pada Nissan Juke (billy - )

Otomotifnet.com - Banyak orang yang masih penasaran dengan peristiwa tabrakan yang disertai terbakarnya Nissan Juke 1.5 A/T warna hitam tahun 2011 (Nopol B 60 GOH) atas nama Angelina Soerijo (tertera di STNK, red) di jalan Sudirman, Sabtu lalu. 

Beberapa kejadian menunjukkan bahwa mobil bisa hancur dan bisa terjadi kebakaran bahkan pada kendaraan yang relatif anyar.

Mengapa potensi ini tetap ada meski rancang bangun kendaraan sudah sedemikian modern?

 

Ada beberapa sisi teknis yang bisa jadi titik fokus kami. Mari kita selami bersama.


SHORT CIRCUIT
 
Secara keseluruhan desain mobil anyar ditandai teknologi canggih pada bodi adalah penggunaan crumple zone, yang bisa membuat isi kabin aman, karena benturan diserap di bagian tertentu sebelum kabin.
 
Jadi bagian mulai dari bumper, apron hingga rangka sebelum firewall, relatif ‘lembek’ karena dirancang untuk menyerap benturan. Begitu pun di bagian belakang, misalkan di beberapa titik di bagasi.

Pun sistem kelistrikan, dibuat seminimal mungkin terjadinya short circuit (korsleting).
 
Dengan menggunakan Bus yang terhubung dengan modul-modul, dibandingkan sistem terdahulu, yang menggunakan banyak kabel dan relay-relay yang lebih rentan korsleting.

Bagian mesin pun dirancang agar lebih aman.
 
“Sekarang pressure bensin lebih rendah dibandingkan sistem injeksi pada mobil terdahulu,” ujar Taqwa SS dari Garden Speed, di kawasan Cilandak, Jaksel. Berbagai sisi teknis itu pun sudah mulai diaplikasi pada kendaraan menengah, bukan hanya mobil mewah.

Tetapi, ada beberapa teknologi lain yang masih bisa diaplikasi. Misalnya inertia switch yang mematikan mesin mobil bilamana terkena benturan keras.

Namun ada kemungkinan lain yang dapat menimbulkan percikan api. “Posisi aki ada di depan, dekat dengan mesin. Sehingga masih memungkinkan untuk menjadi sumber api,” kata ayah dua anak ini.
 
Begitu juga saluran bahan bakar, yang memang satu kompartemen dengan aki, kemungkinan memicu api bisa terjadi.“Sobek kecil atau kebocoran kecil saluran bahan bakar, lebih mudah terbakar. Karena bukan bensin yang mengucur tetapi karena tekanan uap cukup tinggi yang melewati lubang kecil atau sobekan kecil, terjadi pengabutan,” ungkapnya.

Maksud mekanik mobil balap itu, mobil bisa saja dimatikan ketika tabrakan atau mesinnya memang mati. Efeknya, fuel pump juga berhenti bekerja. Namun sisa tekanan dalam fuel line tetap bisa bikin BBM menyembur kalau ada slang terbuka atau sobek.

Karena pengabutan bahan bakar dengan oksigen di ruang mesin itulah maka bisa menyebabkan terjadinya kebakaran. Pemicunya, ketika ada percikan api, baik dari sistem kelistrikan (aki) atau percikan karena benturan logam.

Karena memang dibuat untuk menyerap benturan, kemungkinan ruang mesin ini yang langsung ringsek ketika terjadi benturan keras. Seperti pada Nissan Juke Olivia ini, mesin terdorong cukup dalam mendekati firewall.

Sementara di ruang bagian kiri yang ringsek, terdapat aki. Jika ditilik lebih detail, letak aki terutama kutub positifnya tak jauh dari slang bensin menuju fuel rail.

Faktor lain yang menjadi perhatian kami lagi adalah fitur canggih ‘Start Stop Engine Button’ yang diaplikasi di Nissan Juke. Tekan tombol untuk menghidupkan mesin, sedangkan remote cukup disimpan dalam kantong.
 
Dalam kondisi darurat, kemungkinan orang yang mengerti fitur ini masih minim dan kesulitan untuk mematikan mesin yang memungkinkan fuel pump masih bekerja.
(mobil.otomotifnet.com)