Insiden ini nyaris memakan korban, lantaran marshall lintasan yang sedang melakukan evakuasi pada motor Crutchlow yang rusak di tengah gravel. Tapi baru saja melakukan evakuasi, motor Marquez melesat kencang ke arah motor Crutchlow yang sedang di evakuasi. Sehingga marshall yang sedang melakukan evakuasi, meninggalkan motor dan akhirnya saling bertubrukan.
Kejadian tersebut langsung mendapat investigasi dari pihak safety lintasan, dimana Marquez dinyatakan bersalah karena mengabaikan peringatan dikibarkannya bendera kuning oleh pihak lintasan. Seharusnya Marquez harus memperlambat laju motornya di zona insiden tersebut.
Ia malah tetap melanjutkan performa motornya dengan kecepatan normal untuk balapan. “Saya tahu harus melambat jika bendera kuning dikibarkan. Tapi jujur saja, saya tak melihat ada kibaran bendera kuning di area tersebut,” dalih Marquez.
“Kecelakaan yang dialami Marquez di titik yang sama dengan kecelakaan sebelumnya, membahayakan pembalap yang lebih dulu terjatuh. Bukan hanya itu, marshall lintasan juga berpotensi terkena imbasnya. Dengan demikian kami menyatakan bahwa Marquez melanggar regulasi nomor 1.22.2 FIM Road Racing World Championship Grand Prix,” timpal pernyataan dari FIM.
“Direksi balapan pun menegaskan untuk memberikan sanksi pada pembalap bernomor motor 93 yaitu Marc Marquez. Yaitu penalti poin sebanyak 2 poin. Tidak ada protes yang bis diajukan karena keputusan ini sudah final,” imbuh pernyataan tersebut.
Penalti poin ini bukan pengurangan pada poin pembalap di klasemen. Tapi penalti poin merupakan poin khusus yang akan dinilai dari skala 1-10 berdasarkan tingkat fatalnya. Hukumannya pun beragam, jika mencapi 4 poin, pembalap akan dihukum start dari grid paling belakang. Kalau mencapai 7 poin akan start dari jalur pit, sementara jika cukup 10 poin, maka direktur balap berhak mendiskualifikasinya dari balapan. (otosport.co.id)