Ecclestone Dukung Regulasi Mesin F1 di Musim 2014

Bagja - Selasa, 28 Mei 2013 | 08:57 WIB

(Bagja - )

Meski tidak pernah mendukung perubahan regulasi mesin di musim depan, namun Bernie Ecclestone sebagai supremo Formula 1 terus menyuarakan kekhawatirannya tentang generasi berikutnya dari mesin F1. Kendati para manufaktur (produsen mesin) tetap maju dengan desain mereka dan membangun program tersebut.

Spesifikasi mesin yang dilengkapi dengan sistem pemulihan energi alias KERS (Kinetic Energy Recovery System) itu, mendorong Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) agar mesin F1 lebih ramah lingkungan. Tapi Ecclestone memperingatkan kemungkinan adanya implikasi dari regulasi ini.

Pria kelahiran Bungay-Inggris tersebut juga mengakui bahwa akan semakin banyak uang yang harus dikeluarkan oleh tim untuk penerapan regulasi baru dan memprediksi bakal ada tim yang gulung tikar nantinya.

Harga yang dikenakan oleh 3 manufaktur cukup bervariasi, dimana Renault memasang harga 23 juta Euro dalam semusim. Pabrikan asal Perancis ini menyediakan mesin untuk 4 tim yaitu Red Bull, Lotus, Williams dan Caterham. Kemudian Mercedes yang saat ini mengurangi biaya paket dasar akan terus mengembangkan kekuatan tim sendiri, serta McLaren dan Force India juga akan melakukan hal yang sama musim depan.

Sementara itu, Ferrari diharapkan bisa mengganti STR dengan Marussia dan tetap memberikan mesin untuk Sauber F1, serta tetap fokus pada tim sendiri. Tim berbasis Italia ini dikabarkan bakal memberi biaya termurah sekitar 16 juta Euro. Ecclestone akan bertemu dengan Carlos Ghosn selaku Chief Director Renault untuk membahas masalah biaya selama balapan akhir pekan di Monako.

"Beberapa biaya adalah biaya, tidak ada yang dapat anda lakukan tentang hal itu. Tapi itu adalah biaya yang tidak perlu, karena apa yang kami miliki adalah sempurna. Apa yang terjadi sekarang, semua orang cukup senang dengan kondisi F1 saat ini, senang dengan biaya yang ada, senang dengan segala sesuatu," ungkap Ecclestone.

"Para manufaktur bisa mesin seperti sekarang dan masih menghasilkan keuntungan sebesar 25 persen, angka itu lebih kepada penjualan ke tim-tim lain lain," imbuhnya. (otosport.co.id)