Kelakuan Alonso yang berani mengambil sikap untuk melakukan hal tersebut di sesi kualifikasi ketiga, dinilai terlalu beresiko besar oleh beberapa pihak. Pasalnya kesempatan untuk melakukan fast lap hanya tersisa sekali di akhir sesi kualifikasi. Ternyata hal itu benar terjadi, mobilnya mengalami masalah dan catatan lap time-nya jadi sangat lamban. Akhirnya ia hanya bisa mengawali balapan dari grid start 10.
“Sangat mengecewakan, padahal saya memprediksi akan mudah meraih posisi pole. Kami mampu meraih lap tercepat 1 menit 24,1 detik di Q1 dan rasanya akan mudah meraih 1 menit 24,0 detik. Yah kesempatan yang hilang begitu saja dan kami tidak bisa berbuat apa-apa,” kesal Alonso.
“Terjadi sedikit masalah pada mobil di Q3 dan kami tidak punya waktu untuk memperbaikinya. Saat saya masuk ke lintasan, saya hanya berharap semoga performanya tidak terlalu buruk dan bisa mengalahkan beberapa pembalap. Namun ternyata tidak ada yang bisa kami lakukan, sebab performa mobil sangat turun. Setidaknya kami akan mencoba tampil dominan besok dari grid start 10,” jelas Alonso.
Kekecewaan terbesar juga dirasakan oleh bos tim Ferrari yaitu Stefano Domenicalli. Dimana mereka sangat berharap Alonso meraih posisi pole, namun ia tahu bahwa ada masalah di mobil tersebut. “Ada masalah pada rollbar bagian belakang, mungkin juga kerusakan mekanis. Jadi kami anggap masalah ini adalah ketidakberuntungan bagi Alonso,” timpal Domenicalli. (otosport.co.id)