Secara umum perubahan terbagi untuk 3 unsur, yaitu pembalap, penyelenggara event dan aturan teknis untuk motor dan pelaksanaan balap. Secara umum ada beberapa ubahan mendasar yang jika bisa dilaksanakan secara benar di 2013 maka akan menjadi awal perubahan agar status Motoprix menjadi lebih baik.
Tentu ini berdasarkan masukan pelaku balap Motoprix sepanjang 2012 yang merasa banyak hal harus dibenahi seperti tanggal penyelenggaraan yang kerap berubah dan alat pengukur waktu (transponder) yang tak dipakai di semua seri di luar Jawa. Lengkapnya, silahkan baca tulisan berikut. Semoga Motoprix makin maju! (otosport.co.id)
PEMBALAP
Penegasan dari aturan tahun lalu, juara Motorprix tidak diwajibkan mengikuti Indoprix alias boleh tetap di MP. Tapi jika usia pembalap itu sudah lewat 30 tahun bisa tidak diijinkan balap kalau tak punya prestasi baik di tahun 2011 dan 2012.
Kriteria prestasi baik adalah pembalap berada di klasemen 15 besar kelas MP1 atau MP2 pada 2011 atau 2012, pembalap selama dua tahun berturut-turut pernah menjadi juara 1, 2 atau 3 seri MP1 atau MP2 pada tahun 2011 atau 2012 dan bisa atas usulan dari Komisi Balap Motor PP IMI.
Untuk pembalap pemula yang dikarenakan prestasinya diharuskan naik ke kategori Seeded di tahun 2013 tapi usianya masih berada di bawah 18 tahun dapat ditangguhkan kenaikan kategorinya selama 1 tahun jika ada surat permohonan dari Pengprov IMI terkait.
Surat permohonan penangguhan harus diterima PP IMI sebelum tanggal 1 Februari. Jika ada manipulasi data peserta maka bisa dikenakan skorsing balap selama 3 tahun. Peserta MP akan diterbitkan Lisensi KIS Nasional khusus Motorprix oleh PP IMI seharga 250 ribu per pembalap yang berlaku untuk mengikuti kelas MP1, MP2, MP3, dan MP4.
Kelas MP1 dan MP2 akan dijalankan dengan sistem 1 race, ini jadi hal baru karena sejak dulu selalu dibikin 2 race. Tapi ini masih menunggu aturan tambahan dari PP IMI soal jumlah total lap yang akan ditambah karena Race untuk Seeded ini hanya dibikin sekali saja.
Komplain peserta balap soal carut marutnya urusan pencatatan waktu membuat event MP 2013 wajib menggunakan Timing System sehingga mengurangi resiko kecurangan. Artinya penyelenggara harus jauh-jauh hari harus booking ke penyedia jasa transponder agar tak bentrok dengan event di lain region.
Kini penyelenggara tak bisa sembarangan soal jadwal karena PP IMI menerapkan sanksi event yang tidak dilaksanakan tepat waktu dengan denda sebesar 10 juta per event.
Meski tanggal pasti MP baru keluar pada akhir Januari ini tapi kurang lebihnya di Region 1 Sumatera digelar 7 seri, Region 2 Jawa digelar 7 seri, Region 3 Bali NTT NTB digelar 5 seri, Region 4 Kalimantan digelar 5 seri dan Region 5 Sulawesi Ternate Papua digelar 9 seri.