OTOMOTIFNET - Merasa tak mampu memenuhi batas minimal tender yang diajukan pihak Sirkuit Sentul, PT Gajah Tunggal Tbk (produsen ban GT Radial) akhirnya memilih untuk mundur sebagai one make tire balap mobil tahun ini.
Itu inti dari surat yang dibuka panitia tender dari pihak Sirkuit Sentul dan PP IMI pada Kamis (4/3) lalu. Sikap ini merupakan keputusan board of director (BOD) perusahaan ban yang telah 3 tahun sebagai sponsor one make tire (OMT) balap mobil.
CUATKAN RUMOR
Seketika suasana menjadi tegang. Sebab, Achilles sebagai kompetitor ternyata mengajukan penawaran jauh lebih rendah yakni kabarnya hanya Rp 500 juta. Sedang batas minimal yang diajukan pihak Sentul senilai Rp 1,1 miliar untuk menjadi OMT kelas GT Car dan Super Touring.
Akibat deadlock tender ini, persiapan pembalap menghadapi seri perdana pada 10-11 April semakin tak menentu. Kepastian penggunaan ban menjadi mendesak karena tim dan pembalap membutuhkan waktu untuk melakukan riset. Karena itu pihak Sentul diharapkan melakukan langkah cepat dan strategis menyikapi hal yang tak terduga ini.
Menurut Arijanto Notorahardjo, GM marketing PT Gajah Tunggal Tbk, langkah memilih mundur itu diambil BOD. "Setiap perkembangan menyangkut dana sponsor, kami laporkan BOD. Kami sebenarnya sangat berminat menjadi sponsor OMT dibuktikan dengan menaikkan budget hingga 260 persen (setara Rp 900 juta) dibanding tahun lalu. Ditambah 150 ban buat Sentul," ujar Arijanto.
Semula, pihak GT Radial menyanggupi Rp 700 juta. Hanya saja karena pihak Sentul terus meminta kenaikan mengingat kali ini menjadi OMT 2 kelas, akhirnya menaikkan lagi menjadi Rp 900 juta. Konsekuensinya, pihak GT Radial harus mengambil budget 2 event lain yang telah diagendakan.
"Tapi pihak Sentul tetap mewajibkan minimal tender dimaksud. Sementara kami tidak hanya menyeponsori event di Sentul. Pilihannya, ya, itu tadi," kata Arijanto.
Bahari dari bagian promosi GT Radial menambahkan sebetulnya pihaknya telah melobi Sentul dan PP IMI beberapa hari sebelum tender. "Intinya, sebagai teman yang sudah beberapa tahun bekerja sama, meminta enggak usah pakai tender-tenderan. Kan kami bahkan sudah menaikkan budget hingga 260 persen. Kami mengusulkan kalau kerjasama bisa dilakukan sekurangnya 2 tahun agar bisa melakukan promosi secara optimal," ujar Bahari.
Tetapi pihak Sentul tetap melakukan tender dengan alasan pesertanya lebih dari satu dan prinsip fairness. Yang membuat situasi makin panas, mencuat rumor jika Achilles sanggup dengan Rp 1,5 miliar. Kabarnya, statement itu mencuat dari petinggi sirkuit internasional itu.
"Kalau kami mengajukan angka sebesar itu, kan untuk 2 kelas. Tahun lalu hanya satu kelas. Lagi pula, kami akan memberi hak berpromosi secara eksklusif bagi pemenang tender. Tidak ada lagi misalnya produk kompetitor melakukan aktifitas di lapangan parkir seperti selama ini," kata Lola Moenek, GM Sirkuit Sentul.
Irawan Sucahyono, kadep olahraga PP IMI masih menunggu pembicaraan lanjutan yang akan dilakukan pihak Sentul dengan GT Radial, Jumat (12/3). "Harapannya ada titik temu, mengingat GT Radial juga telah memiliki kelas paling diminati selama 3 tahun ini. Kalau GT Radial ternyata tidak berminat, baru dipikirkan solusi lain," kata Irawan.
Peter Tanuri, presdir PT Multistrada Arah Sarana (produsen ban Achilles) malah kaget ketika dikonfirmasi soal kesiapannya bannya untuk menjadi OMT. "Loh, bukan GT Radial pemenangnya? Saya belum bisa berkomentar dulu deh," kata Pieter.
Yang jelas, jika kemudian GT Radial kembali ke Sentul, budgetnya tidak sebesar seperti semula. Pasalnya, sebagian sudah diproyeksikan untuk membuat event time rally, one make race BMW serta support pembalap di slalom dan drifting. "Mungkin sama dengan kesanggupan dari rekan Achilles," lugas Arijanto.
Sebuah pelajaran mahal bagi Sentul. Bahwa terkadang relationship menjadi pertimbangan saat menentukan keputusan. Tidak melulu beroirientasi komersial.
Penulis/Foto: Bud / Reza