Kawasaki G7, Komunitas Kawak Lawas

billy - Selasa, 24 Januari 2012 | 10:29 WIB

(billy - )


Sebelum era PT Bintang Terang (Binter) yang membawa sepeda motor Kawasaki masuk ke Indonesia pada awal 80-an, ada beberapa tipe Kawasaki yang duluan muncul di Indonesia. Seperti sosok Kawasaki G7 dengan dapur pacu 100cc. Motor ini nongol sekitar 1974 sampai 1976.

Yah, sampai saat ini Kawasaki G7 yang merupakan cikal bakal motor sport Kawasaki masih eksis melibas jalanan Ibu Kota. Itu berkat komunitas yang masih setia merawat kuda besi berbasis mesin 2-tak ini.

“Komunitas ini terbentuk sekitar 1989. Satu per satu pemilik motor yang kebetulan berpapasan di jalan di ajak ngumpul di kawasan kompleks Hankam di bilangan Slipi, Jakarta Barat,” cerita Haryono, salah satu pentolan komunitas yang ikut gabung pada 1999.

Seperti kebanyakan motor sport lawas pada umumnya, tampilan G7 ini begitu diburu pecintanya. Alasannya, beragam. Mulai memori masa lalu, sampai motor peninggalan orang tua. “Makanya, anggotanya juga kebanyakan sudah berumur. Usianya antara 30 - 50 tahun,” lanjut Haryono.

Memang motor ini memiliki beberapa keunikan tersendiri. Seperti sistem perpindahan gigi sudah 5 percepatan. Sementara untuk pindah gigi seluruhnya, tuas harus ke belakang. Selain model bodi ramping, dapur pacu juga masih menganut desain mesin rotary.

Sampai saat ini sekitar 15 anggota komunitas G7 masih aktif menjalin kekompakan. Mereka biasanya berkumpul di bengkel Zuhri Karya Mandiri di Jl. H. Kelik, Kelapa Dua, Jakarta Barat.

“Selain bengkel umum, bengkel ini memang sudah piawai di soal seluk-beluk Kawasaki G7. Nggak heran kalau akhirnya tempat ini selalu jadi rujukan buat kumpul,” timpal Krisno Wibowo pemilik G7 1975.

Memang, namanya motor lawas, banyak kendala ditemui untuk melestarikannya. Terutama di soal kelengkapan bodi motor. Memang butuh kesabaran untuk berburu part satu ini.

“Biasanya toko atau bengkel motor tua masih ada menyimpan stok bodi, tetapi enggak lengkap. Untuk itu, kami juga sering berburu ke pedagang loak,” lanjut Haryono lagi.

Malah untuk berburu komponen bodi, tidak hanya di kawasan Jakarta. Berbagai pelosok daerah di Jawa sudah pernah dikelilingi. “Selain Jakarta populasi motor ini juga banyak di Jawa Timur,” terang Haryono.

Namun untuk urusan mesin G7 terbilang mudah untuk kelengkapannya. Itu karena buat blok mesin, masih bisa mengandalkan Kawasaki GTO atau GTO Mark 2 yang berkapasitas 125cc.

“Blok bisa langsung pasang karena dudukan baut keduanya memang sama,” urai Uwie mekanik bengkel Zuhri Karya Mandiri yang memang spesialis menangani besutan ini.

Pemilik Kawasaki G7 yang mau gabung dengan komunitas ini bisa tengok langsung kiprah mereka di Facebook G Tujuh. Mau ngobrol langsung silakan kontak Haryono di 0857-1426-6255 atau 0878-7723-0927. (motorplus-online.com)