Jumlah skuter asal Italia ini tidak terlalu banyak di Indonesia. Norman memperkirakan hanya sekitar 2.000 unit. Dengan begitu, LCI yang baru saja diresmikan ini tidak mau menyerah dengan motor yang terbatas tadi. “Malah kalau ada yang mau beli bisa pesan langsung kok dari Italia atau dari teman yang punya koleksi Lambretta. Biar penggemar skuter ini makin bertambah,” ucapnya.
Meskipun LCI baru saja diresmikan, tapi anggota kami sudah sampai 50 orang. Itu dari Jakarta dan Bandung, Jawa Barat. Masih banyak sebenarnya yang mempunyai jenis motor ini di Jakarta. Mungkin belum banyak yang tahu kalau Lambretta sudah mendirikan komunitas.
Soal sisi usia, motor dengan penggerak 2-tak ini ini sudah lawas, tapi harga per unitnya cukup rogoh kocek loh. Scooter ini mempunyai dua pilihan, size kecil atau besar. Semakin besar semakin mahal juga harganya. Seperti tipe J-range yang berkapasitas 50-125 cc. Dilego mulai Rp 5-20 juta. Sedangklan tipe besar seperti LI, DL, JP dan SX dengan kapasitas mesin 200 cc dijual seharga Rp 25-50 juta.
Walau bisa dibilang sebagai motor antik, pemilik tidak usah khawatir soal pelayanan servis. Karena komunitas LCI ini memiliki bengkel khusus, Primo 166 Yang ngejogrok di Jl. Flamboyan Raya No.31, Rempoa, Jakarta Selatan. “Biar lebih gampang dalam melakukan perbaikan motor, maka tercetus ide bengkel Lambretta,” tambah Norman.
Acara puncaknya sudah ditunggu yaitu pemilihan ketua LCI. Dari beberapa kandidat yang dicalonkan, salah satu yang mesti dipilih. Biar lebih afdal pemilihan suaranya harus secara terbuka. Akhirnya Rahman Gunawan menjabat sebagai ketua LCI yang baru saja dibentuk. “Terima kasih kepada teman-teman yang sudah memilih saya. Buat ke depannya anggota LCI akan lebih banyak lagi. Dan satu buat anggota LCI tetap solid,” semangat Ketua LCI yang biasa disapa Padeh ini. (motorplus-online.com)