PRJ Di Mata Komunitas Bukan Sekadar Jualan

billy - Jumat, 10 Juni 2011 | 09:27 WIB

(billy - )


 Dambakan adanya kampung biker
Sebagian besar rakyat biker, khususnya yang bukan warga Jakarta, Pekan Raya Jakarta (PRJ) masih dianggap pasar malam akbar semata. Mereka yang belum pernah mendatangi riungan tahunan ini tentunya belum bisa dapat gambaran secara utuh seberapa penting event ini.

Coba deh tanya sama mereka yang sudah pernah ke sana, apalagi yang tiap tahun sowan ke riungan ini. Atau share ke MOTOR Plus supaya dapat gambaran, kayak apa sih suasa pe er je ini.  MOTOR Plus tentunya nggak pernah melewatkan event yang tahun ini digelar mulai 9 Juni sampai 10 Juli, sebulan penuh.

Belajar dari tahun ke belakang, riungan ini memang akbar. Khusus yang berkaitan dengan sepeda motor, PRJ menyediakan kebutuhan bermotor dari piston sampai jari-jari. Belum lagi merchandise dan fesyen biker. Pokoknya lengkap!

Program antar pabrikan, peranti kebutuhan berkendara menjanjikan berbagai kemungkinan. Saat itu juga bisa dijadikan ajang mendapatkan informasi dari semua stan yang ada baik berupa product knowledge sampai hal yang berkaitan dengan safety riding.

 Tips belanja di PRJ, jangan sungkan untuk bertanya sampai sedetail mungkin, termasuk potongan harga jika bertransaksi di sini, ketersediaan part sampai purna jual. Eit’s jangan lupa juga mencari tahu soal kemudahan pembayaran baik cash maupun kredit dengan bantuan lembaga keuangan mumpuni.

 Psychocyle tulen baik kalangan klub, komunitas sampai builder punya kepentingan lebih spesifik. Masuknya produk baru, variasi, merchandise juga part terkini, bisa jadi acuan buat mereka dalam menentukan arah customized, mengasah taste untuk bodywork sekaligus share info dengan berbagai komunitas lainnya.

Seluruh pabrikasi nasional yang tergabung dalam Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) dipastikan akan memamerkan produk andalan mereka. “PRJ lebih kepada ajang sales. Bukan image,” pasti Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum AISI yang ditemui saat peluncuran produk baru KBC.

Kemajuan fitur, performa bakal jadi ajang persaingan tersendiri. Nggak hanya itu, jagoan produk mereka yang mendunia juga dipajang sebagai simbol imej kuat di jajaran R&D yang bersangkutan.

 Untuk penyelenggara PRJ sendiri tentu ada masukan dari para pengguna sepeda motor. Mengingat tingkat antusias  para biker sangat tinggi, idealnya mereka memberikan akses untuk anak-anak klub hangout di dalam arena PRJ.

“Setidaknya untuk  lebih menghidupkan suasana di dalam venue. Pasalnya, kami ingin juga berlama-lama dengan motor kebanggaan sekaligus lebih intens bersosialisasi dengan  stan- yang ada. Teknis pelaksanaan, ticketing dan lainnya, tentunya bisa diatur pihak penyelenggara, tapi usul dibuatkan semacam ‘kampung’ biker bisa menjadi salah satu daya tarik di dalam PRJ itu sendiri,” usul Boy Hendraningrat, motoris yang getol menghadiri ajang ini.

Banyak usulan senada yang masuk yang prinsipnya mengakomodir kegiatan para biker di dalam gelaran agar daya tarik PRJ semakin besar.

”Pasti seru tuh kalau komunitas roda dua diajak partisipan di arena PRJ sekaligus memberikan gambaran ke masyarakat kalau klub motor itu positif dan bukan gank. Apalagi jika para builders bisa diajak serta dan memamerkan kreativitasnya di arena ini,” tambah Ratu Sastrawiria, lady biker asal Bandung dari Bikers Brotherhood MC. Gimana PRJ?   (motorplus-online.com)