Markus Horison Harusnya Tetap Naik Motor

billy - Selasa, 1 Maret 2011 | 14:36 WIB

(billy - )

 

Buat gue nih. Makasih ya! (kiri). Serius berlatih disaksikan fans (kanan).
Final leg perdana antara Indonesia dan Malaysia yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu (26/12) berakhir tragis buat tim Garuda. Markus Haris Maulana terpaksa harus memungut bola dari gawangnya sebanyak tiga kali. Kiper plontos ini berjibaku penuh menahan gempuran demi gempuran. Hingga akhirnya tidak kuasa menahan serangan yang dimotori Safee.

Markus saat masih berada di Pang-kalan Brandan, Sumatera Utara suka berkendara roda dua. “Dulu waktu masih di Pangkalan Brandan pakai motor. Ke mana pergi selalu naik Ninja,” jelas kelahiran 14 Maret 1981.

Harusnya tetap naik motor, Bro! Maksudnya biar tetap lincah bermanuver. Lincah di jalan, mungkin lincah juga di bawah mistar gawang. Terlebih sudah biasa pakai motor 2-tak yang dikenal punya akselerasi spontan. Namun demikian, Markus mengaku tidak punya nyali untuk ngebut. “Nggak. Cuma pakai santai aja. Bukan ngebut,” papar kiper langganan bikin blunder.


Kini motor miliknya sudah dijual. “Sudah tidak pakai motor, tapi pakai mobil,” katanya langsung ke MOTOR Plus. Tuh, pantes, manuvernya jadi lambat, kan!

 Naik motor di Jakarta jauh lebih sulit dibanding ketika masih di Pangkalan Brandan. “Kemacetan dan perilakunya parah,” bilang penjaga gawang yang baru ‘merumput’ lawan artis Kiki Amalia 27 November 2010 lalu.

Beberapa kali bikin blunder(kiri). Spanduk dukungan terhadap Tim Garuda (kanan).
Saat latihan Rabu (22/12) terlihat pria dengan tinggi 186 cm ini serius digembleng mental dan fisiknya. Kepala Pelatih, Alfred Riedl beberapa kali mewantinya untuk tidak mudah kebobolan saat lawan tanding dengan sesama tim.

Markus menceritakan perubahan level permainan Timnas Malaysia yang begitu cepat. Malaysia di final akan jauh berbeda. Kekhawatiirannya terbukti. Gawangnya dijebol . Tuh kan! (motorplus-online.com)