All About Perawatan Kaca Mobil: Waspada Obat Jamur

billy - Selasa, 8 Maret 2011 | 15:56 WIB

All About Perawatan Kaca Mobil: Nih Cara Merawatnya! (billy - )


Flek Kaca
Flek itu boleh dibilang kaca rusak karena terbakar. Menurut Andi, ada dua macam flek, yakni flek putih yang biasa diakibatkan oleh obat antijamur. Indikasinya kaca seperti berasap keputih-putihan dan sangat mengganggu saat malam hari.

Kedua, flek gelombang. Indikasinya kaca jadi seperti kulit jeruk, bentol-bentol atau bergelombang tidak rata. Akibatnya dalam waktu siang maupun malam, jadi pusing ketika dilihat dari dalam kabin.

“Flek sebenarnya kesalahan kerja yang diakibatkan tukang poles kaca yang kurang paham. Apakah kaca itu bisa dibersihkan atau poles dengan obat jamur atau tidak dan cocok atau enggak? Saya sarankan tidak menggunakan segala obat jamur yang cair,” tegas pria yang kerap menangani permasalahan kaca mobil ini. (baca boks: Waspada obat Anti jamur)

Perlakuan Khusus
Tak sedikit pemilik mobil mengisi obat yang dapat melicinkan windshield di dalam tabung air wiper (wiper reservoir). “Sebenarnya obat-obatan itu mengandung obat antijamur tapi dengan kadar rendah.

Sebaiknya hindari itu, mendingan air bening atau kalau buat pelicin bisa campur air bersih dengan sampo rambut,” saran Andi.

Khusus baret kaca samping mobil, umumnya terjadi tak sekadar akibat power window. Melainkan bawaan lahir mobil tertentu. “Saya jamin Toyota Great Corolla, Honda Maestro, Cielo, Mercy C-Class pasti ada baret di kaca sampingnya,” tegas Andi.

Karena pelipit kacanya terlalu rapat. Sehingga kalau pelipitnya kotor sedikit saja, bisa mengakibatkan baret. “Karena terlalu ngeres, kotor dikit akan baret. Makanya sering dibersihkan,” sambungnya.

Baret
Ada dua macam baret. Yaitu, baret wiper (arahnya sesuai gerak wiper). Biasanya terjadi lantaran gesekan karet wiper yang tak terawat atau sudah usang.

“Bisa pula mobil baru baret karena wiper. Itu karena ada benda yang mengganjal di karet wiper. Bisa kerikil, pasir atau lumpur dari cipratan mobil depan saat hujan,” ujar Andi lagi.

Kedua, baret acak (arah tidak menentu) dan biasanya disebabkan terkena cutter, pasir, benda lain sampai power window (kaca samping).

“Umumnya kedalaman baretnya lebih dalam. Kelihatanya memang lebih dalam baret wiper, tapi kenyataannya tidak. Halus sih tapi dalam,” ujar pria yang kerap dipanggil oleh pemasang kaca film karena terkena cutter.