All About Perawatan Kaca Mobil: Waspada Obat Jamur

billy - Selasa, 8 Maret 2011 | 15:56 WIB

All About Perawatan Kaca Mobil: Nih Cara Merawatnya! (billy - )

Otomotifnet.com  - Kondisi cuaca yang berubah-ubah, panas-hujan-panas-hujan tak sekadar membuat kondisi tubuh jadi kurang sehat alias segala penyakit dapat timbul karenanya. Tak hanya tubuh, pun dapat terjadi pada kaca mobil Anda. Kerusakan kaca yang kerap terjadi mirip kondisi tubuh manusia ketika tidak fit.

Baik penyakit musiman seperti jamur dan flek yang kalau dibiarkan menjadi penyakit kronis. Atau, penyakit berat yang perlu penanganan khusus macam baret dan retak.

Tapi itu semua sebenarnya dapat diatasi kalau Anda paham betul jenis dan macam dasar penyakit-penyakit tersebut. Kalau sudah paham, tentu Anda dapat menghindar, merawat dan menyembuhkannya sendiri. Intinya, pahami sebelum terjangkit.

Jamur
Jamur termasuk kategori kotoran. Jamur kaca sama dengan bintik air. Bisa terjadi akibat dari kotoran air yang menempel di kaca. Atau, terjadi jika ketika sehabis dicuci atau tersiram air hujan, tidak langsung dikeringkan.

Kata lain, air yang masih menempel di kaca karena tidak kering tadi disusupi kotoran. Kotoran tersebut lama-kelamaaan menjadi bintik-bintik air atau biasa disebut jamur.

Efek yang timbul sangat menyiksa pengemudi. Khususnya saat hujan di malam hari, kaca disapu wiper, tapi airnya enggak habis disapu. Sisa di sela-sela jamur tadi kalau ditembak dengan sinar dari arah berlawanan akan bias atau berpendar. "Bias itu yang menyebabkan silau,” jelas Andi Lubis, spesialis kaca mobil.

Selain jamur air, Andi menyebut lagi jamur polusi. Jamur ini terjadi akibat polusi udara. Umumnya karena minyak (solar) dari sisa pembakaran kendaraan bermotor. Sangat menggangu pandangan terutama saat hujan. “Kayak orang pakai kaca mata trus kacanya berminyak,” sebut pemilik Clear Glass, specialist car glass polish di Pusat Onderdil Pondok Cabe, Jaksel.

Waspada Obat Jamur Kaca
Seperti diungkapkan di atas, kesalahan kerja karena salah menggunakan obat antijamur dapat menimbulkan flek (khususnya flek putih). Karena, walaupun gak terjadi flek, tapi kaca sudah mengalami penipisan.

“Seperti mencuci baju, enggak perlu sampai merobek baju kan yang penting bersih,” kata Andi yang mengilustrasikan obat antijamur.

Jadi kenapa orang-orang takjub dengan obat jamur, menurut pria asal Medan ini, sekali oles langsung hilang setebal apapun jamurnya, tapi kacanya termakan. “Saya bisa buktikan itu, kaca ‘larut’ karena obat jamur.”

Caranya, poles kaca pakai obat poles dengan kuas, lap atau apapun alat yang halus. Setelah itu, keringkan dan bersihkan dengan lap chamois. Sudah bersih, ambil kain hitam atau biru dongker dan poles satu kali saja di kaca itu.

“Bubuk kacanya banyak banget, padahal kaca sudah bersih lo. Apalagi dilap chamois tadi.”

Obat antijamur itu boleh dibilang sama dengan obat pembersih keramik. “Lebih keras lagi, kalau obat antijamur asamnya lebih kuat. Dia bukan lagi HCl tapi HF atau hidro clorid. Dikenal orang air keras,” jelas Andi.

Makanya, kebanyakan salon-salom mobil menengah atas sudah tidak mau pakai obat antijamur cair. Karena sudah tahu resikonya. Contoh kena bodi langsung ngelupas, kena tangan jadi gatal atau bengkak. Waspadalah!
Flek Kaca
Flek itu boleh dibilang kaca rusak karena terbakar. Menurut Andi, ada dua macam flek, yakni flek putih yang biasa diakibatkan oleh obat antijamur. Indikasinya kaca seperti berasap keputih-putihan dan sangat mengganggu saat malam hari.

Kedua, flek gelombang. Indikasinya kaca jadi seperti kulit jeruk, bentol-bentol atau bergelombang tidak rata. Akibatnya dalam waktu siang maupun malam, jadi pusing ketika dilihat dari dalam kabin.

“Flek sebenarnya kesalahan kerja yang diakibatkan tukang poles kaca yang kurang paham. Apakah kaca itu bisa dibersihkan atau poles dengan obat jamur atau tidak dan cocok atau enggak? Saya sarankan tidak menggunakan segala obat jamur yang cair,” tegas pria yang kerap menangani permasalahan kaca mobil ini. (baca boks: Waspada obat Anti jamur)

Perlakuan Khusus
Tak sedikit pemilik mobil mengisi obat yang dapat melicinkan windshield di dalam tabung air wiper (wiper reservoir). “Sebenarnya obat-obatan itu mengandung obat antijamur tapi dengan kadar rendah.

Sebaiknya hindari itu, mendingan air bening atau kalau buat pelicin bisa campur air bersih dengan sampo rambut,” saran Andi.

Khusus baret kaca samping mobil, umumnya terjadi tak sekadar akibat power window. Melainkan bawaan lahir mobil tertentu. “Saya jamin Toyota Great Corolla, Honda Maestro, Cielo, Mercy C-Class pasti ada baret di kaca sampingnya,” tegas Andi.

Karena pelipit kacanya terlalu rapat. Sehingga kalau pelipitnya kotor sedikit saja, bisa mengakibatkan baret. “Karena terlalu ngeres, kotor dikit akan baret. Makanya sering dibersihkan,” sambungnya.

Baret
Ada dua macam baret. Yaitu, baret wiper (arahnya sesuai gerak wiper). Biasanya terjadi lantaran gesekan karet wiper yang tak terawat atau sudah usang.

“Bisa pula mobil baru baret karena wiper. Itu karena ada benda yang mengganjal di karet wiper. Bisa kerikil, pasir atau lumpur dari cipratan mobil depan saat hujan,” ujar Andi lagi.

Kedua, baret acak (arah tidak menentu) dan biasanya disebabkan terkena cutter, pasir, benda lain sampai power window (kaca samping).

“Umumnya kedalaman baretnya lebih dalam. Kelihatanya memang lebih dalam baret wiper, tapi kenyataannya tidak. Halus sih tapi dalam,” ujar pria yang kerap dipanggil oleh pemasang kaca film karena terkena cutter.Retak
Retak termasuk penyakit kaca yang paling kronis. Namun, mengatasi retak bisa dilakukan dengan teknik penyuntikan.

 “Suntikan itu berisi cairan yang bersenyawa dengan kaca (serbuk kaca). Retak itu terjadi kerena ada rongga udara, ketika udara sudah masuk, rongga semakin terlihat. “Supaya rongga enggak terlihat makanya disuntik serbuk kaca,” beber Andi.

Umunya, penyuntikan dilakukan dengan cara mengeluarkan dulu udara di dalam rongga kaca. Setelah itu, menginfus serbuk kacanya. Namun teknik tersebut sebenarnya tidak 100% sembuh. Tapi supaya keretakan tak bertambah panjang (menjalar).

“Retak mati cukup sampai situ dan tidak menjalar. Walaupun sebagian ada yang semi hilang dan tidak kelihatan,” imbuh pria yang terima panggilan poles kaca mobil di rumah ini.

Tapi kalau sudah ada kaki-kakinya, pasti akan menjalar kemana-mana lama kelamaan. “Gak bisa disuntik jika retak dekat dengan pinggir kaca. Karena obatnya akan keluar terus,” sahutnya.

 Nah, untuk model keretakan di kaca pun bermacam-maca. Contoh  retak berberbentuk mata ikan, mata sapi, bintang dan potongan kayu. Model mata sapi, biasanya lebih besar dan sulit untuk disuntik.

Do & Don't Poles Kaca
Jika Anda ingin melakukan poles kaca mobil sendiri di rumah, sebaiknya perlu ritual khusus. Misal untuk poles windshield,

“Lakukan pada bidang windhsield yang kecil terlebih dulu,” wanti Sugiarto dari Arfanal Motor Car Salon di Kebon Jeruk, Jakbar.

Sebab, beberapa windshield ada yang tak sanggup menerima keganasan formula obat antijamur. Lazimnya kaca mobil-mobil Eropa sangat rentan dengan obat jamur kaca.

“Kaca mobil Eropa punya konstruksi beda dengan kaca mobil Jepang, sehingga obat jamur langsung meninggalkan spot atau flek di permukaan windshield,” jelas Sugiarto lagi.

Tak hanya mobil Eropa, beberapa mobil Korea juga tak sanggup saat terkena cairan obat jamur. Itu sebabnya perlu melakukan uji coba pada bidang yang kecil terlebih dulu di salah satu pojokan windshield.

Pantang memoles dalam kondisi windshield panas (akibat terjemur matahari). Otomatis, mobil pun tak bisa di bawah terik matahari langsung. “Cari tempat yang adem dan teduh,” ujarnya.

Nah, agar jamur kaca tak cepat hinggap, biasakan agar permukaan kaca mobil selalu dalam kondisi kering. Sekelar mencuci atau kehujanan, langsung dilap dengan kain katun atau lap kulit (chamois).

Oh ya, saat mencuci mobil pun, usahakan mobil ada di bawah atap (tidak terkena sinar matahari langsung) agar kondisi permukaan kaca atau windshield kondisi dingin dan air yang hinggap di atas permukaan windshield tak langsung kering dan meninggalkan noda kapur (spot). (mobil.otomotifnet.com)