Suara Klakson Lebih Lantang, Asalkan...?

billy - Kamis, 9 Desember 2010 | 07:40 WIB

Suara Klakson Lebih Lantang, Asalkan...? (billy - )

OTOMOTIFNET - Motivasi utama ketika hendak upgrade performa klakson standar mobil dengan versi aftermarket, umumnya lantaran faktor ketidakpuasan. Seperti pengakuan Wirya, warga Petojo Utara yang ditemui OTOMOTIF sedang mengganti klakson bawaan mobilnya di pusat onderdil Duta Mas, Fatmawati, Jaksel, beberapa waktu lalu.

"Klakson mobil saya memang masih bagus, cuma pengin bikin suaranya lebih kencang aja. Sebab Karimun (Suzuki) saya kan kecil, klaksonnya juga bersuara agak cempreng, jadi sering dicuekin pengendara lain," ungkap Wirya.

Tak pelak klakson bersuara nyaring yang didominasi nada tinggi, seperti milik Karimun dan mobil-mobil standar pada umumnya, kerap tidak digubris pengguna jalan lain, terlebih oleh pengendara kendaraan besar seperti bus atau truk.

Lantaran suara klakson versi aftermarket umumnya berkarakter lebih lantang, solusi mengganti bawaan mobil menjadi alternatif terbaik. Namun juga mesti memerhatikan unsur kenyamanan, supaya tak membuat kuping yang mendengarnya terasa sakit karena terlampau keras. Jangan lupa memerhatikan maintenance serta pemakaiannya, supaya performa tetap optimal dan umur pakai lebih panjang.

Ragam & Tipe

Suara Klakson Lebih Lantang, Asalkan...?
Klakson mobil yang berkembang saat ini, memiliki beragam bentuk dan tipe. Menurut Vincent Lo, general manager PT Sumber Berkat selaku main distributor Klakson Hella, Flosser serta PIAA ini, jenis yang ada sekarang ini meliputi tiga jenis.

Tipe paling konvensional yaitu disc horn. Bentuknya yang simpel dan membuat serta dimensi tak terlalu tebal, menjadikan model ini paling diminati pabrikan mobil terutama merek Jepang.

Pasalnya bodi dirancang lebih slim, sehingga dapat ditempatkan pada celah yang cukup sempit pada kompartemen mesin. Model disc horn juga tergolong lebih tahan banting, dan tak memerlukan perlakuan khusus. Sebab desainnya dibikin lebih kedap air, dengan bagian piringan luar yang merupakan sumber bunyi yang juga berperan sebagai pelindung dari percikan air.

Adapula kategori fanfare. Mencakup model terompet serta tipe keong yang banyak diaplikasi pada besutan Eropa saat ini. Jenis ini tergolong lebih ringkih ketimbang disc horn, lantaran mempunyai lubang suara (corong) cukup besar. Sehingga rentan kemasukan atau terciprat air. Meski begitu, bunyi yang dihasilkannya lebih harmonis, karena dibekali suara bass yang berimbang.

Suara Klakson Lebih Lantang, Asalkan...?

Tipe
disc horn lebih tahan banting

Terakhir adalah tipe nautilus, seperti klakson tipe stebel. Ciri khasnya terdapat tabung udara yang berfungsi sebagai pencipta tambahan tenaga. Supaya suaranya dapat terdengar lebih lantang dan panjang, tanpa harus menyedot arus listrik besar

Suara

Ibarat sebuah paduan suara, yang melantunkan beragam jenis bunyi dengan frekuensi berbeda satu dengan lainnya. Begitu pun klakson, yang didesain berpasangan serta memiliki frekuensi nada rendah dan tinggi.

Bisa dilihat pada bodi klakson atau kemasan yang umumnya tertera angka 400 Hz untuk nada tinggi, serta 500 Hz untuk range di level low tone alias bass. Jika salah satu ada yang tidak berfungsi, akan berdampak pada harmonisasi suara yang dihasilkan. Terdengar seolah pincang dan tidak pas di telinga.

Suara Klakson Lebih Lantang, Asalkan...?
Bunyi yang dihasilkan jenis air horn tergantung pada tekanan udara, sebagai pendongkrak tenaga suara

Adapula tipe terompet (fanfare) dengan 3 jenis nada yang dihasilkan. Low, medium dan high. Frekuensi respon yang dihasilkannya mulai dari 630 Hz (low), 795 Hz (medium) serta 840 Hz (high). Alhasil harmonisasisuara yang dihasilkan lebih sempurna, lantaran tidak terdapat jeda sama sekali di suara menengah.

Klakson dengan 3 jenis nada ini umumnya diaplikasi buat kendaraan besar. Seperti bus, truk bahkan kereta api. Lantaran frekuensi respon nada yang dihasilkannya juga lebih besar, suaranya terdengar sangat keras.

Untuk tekanan suara yang dihasilkan tiap jenis klakson, ditentukan dari tingkat desibel (dB). Buat mobil umumnya dibekali pressure maksimum 118 dB, dengan parameter pengukuran sejauh 2 meter dari sumber suara ini.

Faktor lain yang ikut memengaruhi performa suara klakson, yaitu arus tegangan serta daya listrik yang telah ditentukan tiap pabrikan. Umumnya dibekali tegangan 12 volt dengan kemampuan arus 30 ampere.