Menyikapi gejolak krisis politik yang kembali memanas di negara Bahrain yang berdampak pada keraguan para pembalap dan tim Formula 1 untuk terbang ke sana, Bernie Ecclestone (supremo F1) pasrah pada keputusan yang akan diambil tim-tim F1. Ecclestone menegaskan, ia tidak ingin memaksakan kehendak, jika memang terdapat tim F1 yang tidak ingin ke sana.
“Kami tidak punya kekuatan untuk memaksakan orang-orang pergi ke Bahrain untuk balapan. Kendati mereka akan melanggar kesepakatan bersama kami, namun kami tidak akan mengharuskan mereka untuk ke sana. Dari sisi kesepakatan komersil, saya tidak punya pilihan lain kecuali ke Bahrain untuk menggelar Formula 1,” jelas Ecclestone.
“Kami sama sekali tidak ingin campur tangan dalam kisruh politik di negara itu, apalagi mencari tahu siapa yang salah atau benar. Namun ketika anda masuk ke negara orang, tentunya anda harus mematuhi peraturan yang akan di negara itu. Tujuan kami ke Bahrain hanya untuk menepati kontrak kerjasama dengan komersial dan pada sponsor, sebab kami tidak bisa berbuat banyak mengenai hal itu,” imbuh pria berusia baya itu.
Meski keputusan yang bakal diambil semua pihak terkait masih belum jelas, namun baik penyelenggara, FIA sebagai badan balap mobil tertinggi dunia, promotor lokal, serta pihak terkait lainnya, akan menggelar pertemuan di F1 Cina pekan ini (15/4), untuk menetapkan keberangkatan ke F1 Bahrain atau tidak. Semoga ada jalan tengah yang lebih baik. (otosport.co.id)
“Kami tidak punya kekuatan untuk memaksakan orang-orang pergi ke Bahrain untuk balapan. Kendati mereka akan melanggar kesepakatan bersama kami, namun kami tidak akan mengharuskan mereka untuk ke sana. Dari sisi kesepakatan komersil, saya tidak punya pilihan lain kecuali ke Bahrain untuk menggelar Formula 1,” jelas Ecclestone.
“Kami sama sekali tidak ingin campur tangan dalam kisruh politik di negara itu, apalagi mencari tahu siapa yang salah atau benar. Namun ketika anda masuk ke negara orang, tentunya anda harus mematuhi peraturan yang akan di negara itu. Tujuan kami ke Bahrain hanya untuk menepati kontrak kerjasama dengan komersial dan pada sponsor, sebab kami tidak bisa berbuat banyak mengenai hal itu,” imbuh pria berusia baya itu.
Meski keputusan yang bakal diambil semua pihak terkait masih belum jelas, namun baik penyelenggara, FIA sebagai badan balap mobil tertinggi dunia, promotor lokal, serta pihak terkait lainnya, akan menggelar pertemuan di F1 Cina pekan ini (15/4), untuk menetapkan keberangkatan ke F1 Bahrain atau tidak. Semoga ada jalan tengah yang lebih baik. (otosport.co.id)