Jika perselisihan terus berlangsung, FOTA pun terancam bubar. Kesepakatan yang memberi keuntungan kepada semua tim F1, memang tidak mudah. Namun beberapa orang berpengaruh di tim-tim Formula 1 menyayangkan jika FOTA harus bubar, sebab mereka masih membutuhkan lembaga tersebut sebagai wadah konsolidasi antara semua tim di Formula 1.
“Anda tidak bisa melupakan FOTA begitu saja. Berhadapan dengan masalah seperti ini, tentu kita butuh eksistensi FOTA. Kita tinggal mencari solusi tepat yang bisa diterima semua pihak. Sumber daya, karyawan, dana dan lain sebagainya memang terlalu riskan untuk diperdebatkan member FOTA, saya juga meragukan hal itu. Seharusnya RRA jadi kesepakatan antara tim saja,” jelas Ross Brawn, bos tim Mercedes GP.
“Saya harap FOTA tidak gagal saat mendiskusikan hal ini di Abu Dhabi. Saya sangat optimis asalkan semua tim-tim besar sepakat untuk melakukan hal ini dengan kepala dingin, bukan dengan tingkat egoisme tinggi. Pasti ada solusi yang sesuai dengan mayoritas member FOTA, walaupun tidak disepakati oleh semua orang,” lanjut Brawn.
Christian Horner sebagai bos tim Red Bull yang sempat menolak RRA karena dirasa merugikan posisi mereka, berharap ada solusi tepat saat pertemuan di F1 Abu Dhabi akhir pekan ini. “Member FOTA harus membicarakan hal ini dalam pertemuan tertutup. Solusinya nanti harus lebih adil dan transparan bagi semua,” papar Horner.
Begitupun dengan Eric Boullier sebagai manager tim Renault GP. Boullier menganggap bahwa RRA adalah kesepakatan semua tim. Jadi sepantasnya aplikasi RRA tidak mendapat bantahan dari tim manapun. Semoga pertemuan member FOTA di Abu Dhabi berjalan lancar bersama dengan lahirnya solusi baru tentang aplikasi RRA. (otosport.co.id)