Bandung – Pasar Low MPV sekelas Avanza, Xenia dan Ertiga memang besar dan terbilang seksi sebagai volume maker bagi produsennya. Terbukti dari angka penjualannya yang tak pernah surut. Bahkan selalu menjadi urutan teratas penjualan mobil di Tanah Air.
Hal ini membuat beberapa pabrikan juga tertarik menghadirkan produk tandingan. Diantaranya Honda yang siap menggempur pasar low MPV dengan mobil berbasis Brio pada 2014.
“Ini merupakan peluang MPV Honda. Pasar Low MPV di Indonesia mencapai angka 400 ribu, dan jatah Honda saat ini masih nol persen. Nah kita bisa ambil 10 persen saja, angkanya sudah lumayan,” papar Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy.
Dirinya menyatakan dengan brand Honda, jaringan, dan resale value, mobil 7-seater ini akan bisa bersaing.
“Dan ini pertama didesain khusus untuk Indonesia. Kali ini akan lebih berbeda, selera dan kebutuhan khas indonesia sangat banyak diakomodir. Kabin, utilitas, sampai dimensi, semua diperhitungkan berdasarkan selera masyarakat Indonesia. Tapi namanya nanti bukan Brio MPV ya,” tutupnya sedikit berteka-teki. (mobil.otomotifnet.com)
Hal ini membuat beberapa pabrikan juga tertarik menghadirkan produk tandingan. Diantaranya Honda yang siap menggempur pasar low MPV dengan mobil berbasis Brio pada 2014.
“Ini merupakan peluang MPV Honda. Pasar Low MPV di Indonesia mencapai angka 400 ribu, dan jatah Honda saat ini masih nol persen. Nah kita bisa ambil 10 persen saja, angkanya sudah lumayan,” papar Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy.
Dirinya menyatakan dengan brand Honda, jaringan, dan resale value, mobil 7-seater ini akan bisa bersaing.
“Dan ini pertama didesain khusus untuk Indonesia. Kali ini akan lebih berbeda, selera dan kebutuhan khas indonesia sangat banyak diakomodir. Kabin, utilitas, sampai dimensi, semua diperhitungkan berdasarkan selera masyarakat Indonesia. Tapi namanya nanti bukan Brio MPV ya,” tutupnya sedikit berteka-teki. (mobil.otomotifnet.com)