Anehnya, komponen yang rusak di Thailand justru tak terdapat pada produk serupa yang telah dipasarkan di Brunei dan Jepang. Sehingga Mitsubishi mengklaim jika dikedua negara tersebut tak terjadi recall.
"Kami menduga jika kualitas bbm di Thailand menjadi penyebab dari kerusakan indikator tersebut. Sementara kasus ini tak terdapat di dua negara tujuan ekspor (Brunei dan Jepang) yang memiliki kualitas bensin lebih baik," ungkap Nobuyuki Murahashi, president of Mitsubishi Motors (Thailand).
Pihak pabrikan telah mengirimkan surat pada pemilik mobil yang direcall. Sebelum pengumuman recall, di Thailand sendiri telah terjadi 11 kasus mogoknya Mirage akibat ngaconya indikator bensin tersebut.
“Meskipun belum ada laporan kecelakaan atau cedera yang berhubungan dengan masalah ini, semua Mirage yang ada dikonsumen akan di recall. Keselamatan adalah prioritas utama kami, dan jika cacat apapun ditemukan di salah satu mobil kami, perusahaan akan memperbaikinya, "kata Murahashi.
Theeraphan Laongsri, General Manager for technical and warranty support Mitsubishi Thailand menyatakan, “ 12.200 Mirage telah diproduksi di pabrik ketiga di Laem ChaBang, Provinsi Chon Buri sejak bulan Maret.”
Dari angka tersebut sebanyak 10.300 unit Mirage telah disalurkan. Dimana 8.000 unit telah sampai pada konsumen, sedangkan 2.300 unit sisanya masih terdapat di dealer. Selain perbaikan pada mobil konsumen, sebanyak 2.300 unit Mirage juga mengalami perbaikan oleh dealer sebelum dikirim ke konsumen.
Selagi menunggu giliran perbaikan, Mitsubishi menyarankan pada konsumen untuk terus memastikan mobilnya dalam kondisi full tank. (mobil.otomotifnet.com)