|
Jakarta – Membahas masalah kemacetan Jakarta yang menggila memang tak ada habisnya. Salah satunya ditanggapi oleh presenter terkenal, Muhammad Farhan saat ditemui OTOMOTIFNET.COM di Jakarta beberapa waktu lalu.
Pria asal Bandung yang karib disapa Farhan ini mengungkapkan bahwa kemacetan Jakarta sudah kadung menjadi makanan sehari-hari.
“Kemacetan Jakarta memang parah, tapi warga hingga pebisnis ibukota saya rasa lebih bijak dalam menyikapinya,” ungkap tandem presenter Indy Barends saat masa awal karirnya.
Ya, menurutnya salah satu langkah bijak yang diambil warga Jakarta diantaranya dengan memilih mobil berkonsumsi BBM irit. “Bisa juga memakai mobil bermesin diesel, atau bawa sepeda motor seperti yang sering saya lakukan,” jelas kelahiran 20 Februari 1970.
Uniknya, putra dari Teuku Yazid Hamzah dan Nani Rubiyani malah tak menyarankan warga ibukota beralih memakai transportasi massal. “Bahayanya gak nahan! saya sering baca kasus-kasus kecelakaan di Jakarta yang melibatkan angkutan umum. Tragis banget,” seru alumus Unpad jurusan ekonomi ini.
Selain itu, pria dua anak yang mengaku ngebet pakai sedan diesel mewah ini juga menyatakan kekagumannya akan para pebisnis dan developer yang mengembangkan perumahan lengkap dengan pusat bisnis di wilayah pinggiran Jakarta.
“Dulu orang tertarik dengan perumahan yang menawarkan waktu akses, seperti 15 menit dari Semanggi atau semacam itu. Tapi kini warga justru tertarik pada wilayah penyangga seperti Serpong, Sentul dan Karawaci yang berubah menjadi kawasan terpadu dan memiliki pusat bisnis sendiri,” pungkas suami dari Ariyatri. (mobil.otomotifnet.com)
Pria asal Bandung yang karib disapa Farhan ini mengungkapkan bahwa kemacetan Jakarta sudah kadung menjadi makanan sehari-hari.
“Kemacetan Jakarta memang parah, tapi warga hingga pebisnis ibukota saya rasa lebih bijak dalam menyikapinya,” ungkap tandem presenter Indy Barends saat masa awal karirnya.
Ya, menurutnya salah satu langkah bijak yang diambil warga Jakarta diantaranya dengan memilih mobil berkonsumsi BBM irit. “Bisa juga memakai mobil bermesin diesel, atau bawa sepeda motor seperti yang sering saya lakukan,” jelas kelahiran 20 Februari 1970.
Uniknya, putra dari Teuku Yazid Hamzah dan Nani Rubiyani malah tak menyarankan warga ibukota beralih memakai transportasi massal. “Bahayanya gak nahan! saya sering baca kasus-kasus kecelakaan di Jakarta yang melibatkan angkutan umum. Tragis banget,” seru alumus Unpad jurusan ekonomi ini.
Selain itu, pria dua anak yang mengaku ngebet pakai sedan diesel mewah ini juga menyatakan kekagumannya akan para pebisnis dan developer yang mengembangkan perumahan lengkap dengan pusat bisnis di wilayah pinggiran Jakarta.
“Dulu orang tertarik dengan perumahan yang menawarkan waktu akses, seperti 15 menit dari Semanggi atau semacam itu. Tapi kini warga justru tertarik pada wilayah penyangga seperti Serpong, Sentul dan Karawaci yang berubah menjadi kawasan terpadu dan memiliki pusat bisnis sendiri,” pungkas suami dari Ariyatri. (mobil.otomotifnet.com)