|
OTOMOTIFNET - Disinyalir efek akibat buruknya kualitas BBM menimpa semua kalangan. Korban-korban mobil pribadi boleh saja tersebar diseluruh penjuru. Namun bagai puncak gunung es akan terpantau betapa seriusnya kasus ini.
Lihat saja operator taksi yang memiliki ribuan armada terkena getahnya juga. "Sampai saat ini sudah 1.200 unit mobil yang fuel pump-nya kita servis," papar Teguh Wijayanto, head of public relations Blue Bird Group, yang sebagian besar armadanya mengandalkan Toyota Limo terbaru.
Bayangkan efek dominonya kalau sampai pelayanan konsumen terganggu. Walau bukan pemakai langsung, jelas masyarakat lagi yang dirugikan. Repotnya, ketika harus diperbaiki, akan ada kendaraan yang tidak beroperasi. Akibatnya pendapatan sang supir yang berdasarkan komisi harian berkurang. Bisa dibayangkan kalau mereka sampai tak bisa menafkahi keluarga.
Masalah perawatan bisa dibilang kualitas operator taksi tak kalah bagus dari bengkel ATPM. "Semua mekanik kami ditraining oleh PT Toyota Astra Motor(TAM), dan semua perawatan rutin yang dianjurkan di buku manual telah dijalani," tegas Teguh.
"Rata-rata kerusakan terjadi pada armada yang baru menempuh jarak tempuh 20 ribu sampai 30 ribu km," lanjut pria yang gemar fotografi ini.
Padahal, mengikuti buku panduan, fuel pump mobil baru akan diservis setelah menempuh 80 ribu km. Itupun hanya dibersihkan, bukan penggantian unit. Artinya, kemungkinan bahwa kerusakan fuel pump bersumber dari unitnya sendiri bisa dibilang hampir tak mungkin.
Toh kalau memang dari fuel pump yang rusak, kenapa bisa tersebar di hampir sebagian besar merek kendaraan ya? Apa iya semua merek fuel pump di Indonesia jelek?
Fuel pump seharusnya very low maintenance, tak harus dibersihkan tiap 15 ribu km |
Bayangan akibat salah pemakaian juga terlalu dini. Tangki kosong dalam unit operasional taksi bisa dikatakan tak mungkin. "Karena setiap keluar dari pool hingga kembali lagi, tangki harus penuh bahan bakar," yakin warga Depok, Jabar ini.
Sejak Juni lalu kasus ngadatnya kendaraan operasional di Blue Bird dimulai. Sejak saat itu, rata-rata 50 kendaraan yang harus diservis hanya karena kerusakan pada sistem bahan bakar, dan utamanya kerusakan pada fuel pump.
Mengatasi kelangkaan fuel pump, Blue Bird Group terpaksa menambahkan perawatan tambahan di setiap unit, selain yang sudah tertera di buku manual.
"Tiap 15 ribu km kita melakukan pembersihan saluran bahan bakar mulai dari filter hingga fuel pump," ungkap Teguh.
Penulis/Foto: Rio / Tigor, Rio