Titel juara dunia yang diraih Casey Stoner di MotoGP tahun 2011, adalah kemenangan sempurna karena memang ia tampil bagus di atas motor Honda RC212V miliknya. Sangat berbeda ketika ia masih berada di Ducati, hingga saat keluar dari Ducati pun masih mendapat kritikan dari Rossi dan Jeremy Burgess sebagai kepala mekaniknya.
“Mereka mengatakan bahwa saya tidak bisa memaksimalkan performa motor dan mencari apa yang salah pada Ducati, dan mengklaim bahwa kami tidak tahu apa yang kami lakukan. Tapi jelas-jelas mereka 10 kali lebih bingung mengembangkan motor Ducati. Arah mana yang akan mereka tempuh sangat tidak jelas,” terang Stoner.
“Dalam satu musim, mereka telah mencoba tiga macam motor dengan beda rancangan rangka. Belum lagi keluhan cedera bahu Rossi di awal musim. Tapi hasil terbaiknya justru diraih saat cedera bahu itu masih terasa, yaitu podium di MotoGP Prancis. Mereka pasang ini, pasang itu dan semua yang mereka minta tapi tak ada satu pun yang terbukti. Mereka tidak bisa lebih baik dari saat memasuki musim 2011,” tukas juara dunia MotoGP 2011 itu.
Stoner melanjutkan bahwa ia sudah tahu bahwa Rossi juga akan mengalami hal yang sama dengan Marco Melandri dan Nicky Hayden. Stoner hanya merasa lucu, karena Rossi dan Burgess selalu memberikan komentar pada performa Stoner. Tapi nyatanya Stoner justru mampu memberikan determinasi positif saat berada di Ducati.
“Saya yakin 100 persen, Rossi tidak akan lebih cepat dari pada saya saat di Ducati. Perbedaan besar hanya terletak pada masalah dana. Kami memiliki arah pengembangan yang jelas tapi tak punya banyak dana, sementara Rossi memiliki banyak dana tapi tak jelas arah pengembangannya,” pungkas Stoner.
Hmm, musim dingin sedang berjalan, tapi perang dingin baru dimulai. Lagi-lagi Stoner VS Rossi! (otosport.co.id)