Nah secara matematis, jika Ben Spies mampu memenangi MotoGP Indianapolis (28/8) pekan ini dan Stoner finish lebih baik dari Lorenzo, maka kesempatan Lorenzo mengejar ketertinggalan poinnya dari Stoner akan semakin sulit. Hal inilah yang pernah diungkapkan oleh Lorenzo tentang pentingnya kerjasama tim atau team order.
Namun pihak Yamaha sepertinya tidak ingin memberikan keistimewaan kepada salah satu dari pembalap mereka. Pasalnya Yamaha tidak ingin merusak sportifitas di MotoGP. Masih ingat bukan dengan kejadian MotoGP Jepang 2010? Bagaimana Valentino Rossi juga tidak mendapat ocehan dari manajemen Yamaha. Hanya kubu Lorenzo saja yang merasa perlakuan Rossi tidak fair bagi rekan setimnya.
“Kami tidak pernah memberikan team order kepada para pembalap kami, dan kami tidak pernah berencana melakukan hal tersebut. Saya yakin, anda semua masih ingat dengan MotoGP Jepang tahun 2010 lalu,” jelas juru bicara tim Yamaha.
Bukan hanya tim Yamaha yang menentang hal tersebut namun Andrea Dovizioso serta Casey Stoner juga tidak sepakat dengan wacana team order di MotoGP. Menurut kedua pembalap tersebut, balapan adalah tentang bagaimana seseorang menjunjung sportifitas. Bagaimana bersinergi dengan tunggangan dan menyusun strategi tepat untuk menyalip.
Namun Lorenzo tidak sepakat dengan hal tersebut. Lorenzo bahkan menegaskan bahwa team order juga penting dilakukan oleh tim. “Jika rekan setimn anda bisa menolong apalagi ia tidak sedang bertarung untuk titel juara dunia, selayaknya mengutamakan kepentingan tim bukan? Toh kita digaji oleh tim. Memang ini bukan sepakbola, tapi kita membawa brand Yamaha,” ucap Lorenzo awal tahun 2011 lalu.
Hmm, apakah pakem Lorenzo masih tetap sama pada Ben Spies, yang pasti akan ngotot untuk menang di kandang sendiri? Kita tunggu kabar terbarunya. (otosport.co.id)