|
OTOMOTIFNET - Baru-baru ini Yamaha mematenkan sepeda motor Enduro di Amerika dengan CVT. Umumnya CVT digunakan pada motor berkapasitas kecil, seperti jenis skutik Mio, Nouvo atau Fino. Memang ada juga yang berkapasitas besar seperti Yamaha Majesty atau Suzuki Skywave GN250 atau AN400 Burgman.
|
Tapi untuk penggunaan di medan off-road, baru Yamaha yang mencetuskan penggunaan transmisi berpuli ini. Tentu pemodifikator di Tanah Air sih sudah duluan pakai Mio, ya?
Nah, disimpulkan akan ada keuntungan soal pemakaian transmisi ini, entakan tenaga berlebihan bisa direduksi sehingga laju tunggangan stabil.
Selain itu, dengan Continuously Variable Transmission ini, otomatis peranti transmisi akan jauh lebih simpel dan kompak, karena komponen yang digunakan pun lebih sedikit dibanding transmisi konvensional.
Efeknya motor bakal lebih enteng, serta desain sasis pun bisa sedikit berbeda dibanding trail biasa. Satu-satunya hal yang sempat diragukan, bagaimana Enduro ini bisa mempertahankan durabilitasnya dengan sistem transmisi yang baru ini?
Jika dilihat dari konsep CVT yang ada di sepeda motor, tampak air seolah menjadi musuh abadi sistem transmisi dengan sabuk ini. Begitu terkena air dan puli menjadi licin, tunggangan pun ogah bergerak alias slip.
Nah, buat Trail Enduro ini tampakya sudah dipersiapkan transmisi yang lebih tahan terhadap berbagai kondisi.
Maklum medan off-road jadi daerah jajahannya. Sistem CVT seperti ini, mungkin akan mengadopsi sistem yang ada pada transmisi mobil, dengan puli dan sabuk yang tertutup.
Soal pengoperasiannya, mungkin bisa seperti pada skuter, namun bisa jadi, meski menggunakan sistem CVT, pengoperasiannya bisa juga dilakukan secara manual, seperti Honda VN-1 bermesin 700 cc atau pada mobil seperti Audi dan Honda Jazz lawas.
Penulis: Ben
Foto: Yamaha