OTOMOTIFNET - Gara-gara nama 'Zoe' yang digunakan pabrikan mobil Renault pada mobil barunya, para orang tua di Prancis yang menamakan anak-anak mereka dengan nama "Zoe' sempat mengajukan protes.
Tapi Renault tidak menggubrisnya, dan tetap menggunakan nama tersebut saat memperkenalkan Renault Zoe di Paris Auto Show silam. Mengetahui itu, para orang tua itu pun menggugat Renault.
Tapi akhirnya pengadilan memenangkan Renault. Pengadilan menolak gugatan para orang tua tersebut, karena persamaan nama antara mobil dan anak-anak dianggap tidak menyebabkan ancaman berbahaya secara langsung.
"Ada garis antara makhluk hidup dan benda mati, dan garis tersebut didefinisikan dengan nama pertama," buka David Koubbi, pengacara The Associated Press yang mewakili para orang tua. "Nama pertama adalah untuk manusia," ujarnya.
Artinya, bila Renault mau tetap menggunakan nama Zoe, ia harus menambahkan nama pertama dari mobil imutnya tersebut. Sehingga Zoe menjadi nama belakang dari mobil Renault. Karena dengan hanya menempatkan Zoe sebagai namanya, itu masih menandakan seorang manusia, bukan benda mati.
Tapi meskipun mendapat pembelaan dari pengacara, hakim berpendapat lain. Hakim menilai para orang tua baru bisa memenangkan kasus ini jika mereka bisa membuktikan, bahwa penamaan mobil 'Zoe' akan secara langsung menyebabkan sesuatu yang membahayakan bagi anak-anak tersebut.
Koubbi mengatakan ia akan mengajukan banding atas keputusan hakim. Apalagi ketika mengetahui ada sekitar 35.000 orang Perancis yang dinamakan Zoe. Mereka akan tersengat langsung ketika mobil ini dirilis, mungkin pada tahun 2012.
Sebelumnya, Renault memang gemar memberikan nama-nama manusia terhadap model-model mobilnya. Coba saja sebut Renault Magane, Renault Clio, tapi tidak ada yang mempersoalkan nama tersebut.
Tapi biar bagaimanapun, CEO Renault, Carlos Ghosn lebih berfikir bijak. Pada bulan Juni ia mengatakan kalau menyadari masalah ini dan ingin menghindari kontroversi yang dapat melumpuhkan penjualan mobil. "Kami tidak ingin mobil kami datang ke pasaran dengan nama yang cacat," ujarnya.
Tapi tetap saja, seorang pejabat Renault yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kegembiraannya atas putusan hakim. "Kami telah melakukan beberapa studi yang menunjukkan bahwa itu bukan nama yang cacat untuk mobil, jadi tidak ada alasan untuk membuat perubahan, kami sangat senang dengan keputusan hakim," ujarnya.
Waduh, sama-sama tidak mau kalah sepertinya. Kita lihat saja akhirnya akan seperti apa.