Tapi bukan cuma piggyback saja, ubahan yang dilakukan Brahmantio, manajer Sportisi Motorsport juga fokus pada pelepas gas buang, dan suplai udara.
Demi melancarkan pembuangan, silencer bawaan motor berpiston 76 mm ini dilepas. Ganti tipe freeflow dengan desain dan volume hasil riset tim SM. Leher tetap aslinya. “Desain dan ukuran sudah
bagus,” jelas pria yang akrab disapa Bram ini.
Tutup boks filter di bawah jok dilepas, lalu dibikinkan dari fiber agar air tak masuk, oleh Sportisi Motorsport dinamai "Power Cover". Tujuannya biar suplai udara yang masuk lebih banyak.
Setelah pengeluaran dan pasokan udara meningkat, demi mengimbanginya suplai bensin diatur ulang. Bram pakai Power Commander V bikinan Dynojet buat remapping ulang.
“Biar air fuel ratio (AFR) merata di angka sekitar 13,2:1, di semua rentang rpm dan bukaan gas, sehingga power selalu ngisi.”
Mapping-nya diisi 2 kurva, pemilihan tinggal pencet tombol di setang. Pengaturan mapping dilakukan di atas dynamometer Dynojet 250i.
Efeknya sangat terasa ketika gas dibejek, badan seakan ketarik ke belakang, jauh lebih mantap dibanding standar. Pantas saja, karena saat di-dyno tercatat torsi mencapai 22,22 Nm/6.250 rpm dan tenaga mencapai 23,72 dk/8.400 rpm. Naik lumayan jauh dari standar yang hanya 19,81 Nm/7.600 rpm dan 22,25 dk/8.500 rpm. (motorplus-online.com)