Oli Mesin Buat Jalan Jauh, Panduan Encer Atau Kental

billy - Senin, 29 Agustus 2011 | 15:01 WIB

Oli dengan viskositas rendah kurang di rekomendasiuntuk mesin tahun lawas (billy - )


Otomotinet.com - Bicara penggantian pelumas, setiap pemilik mobil wajib memperhatikan beberapa hal seputar oli mesin.
 
Maksudnya jelas, agar performa dan daya tahan mesin bisa diandalkan bepergian jauh kala libur Lebaran.

Tak hanya sekadar mengganti oli dengan takaran yang pas saja, melainkan juga harus memperhatikan kualitas serta spesifikasi dari pelumas tersebut. 
 
Tak kalah penting adalah memperhatikan habit atau kebiasaan dari mesin itu sendiri.
 
“Setiap mobil meski bermerek dan tipe yang sama belum tentu penanganannya sama,” terang Usman Adhie, Service Manager Tunas Toyota area Jabodetabek.

Artinya tak bisa main pukul rata saja.
 
Memang untuk soal takaran atau volume tak bisa diganggu gugat, tetapi oli yang seperti apa cocok digunakan untuk mobil si ‘A’ dan ‘B’ sangat bergantung dari kebutuhan dan habit tadi.

Lebih jauh seputar penggantian oli, harus diperhatikan spesifikasi oli yang akan dipakai. Apakah mencomot SAE 10W-40, 15W-50, 20W-40 atau 20W-50 untuk mesin mobil kesayangan. Tetapi kalau mau gampang tinggal ikuti yang diminta pabrikan.

“Kadang isi dompet dan kebiasaan dalam memakai mobil juga mempengaruhi penggantian pelumas yang sesuai,” ungkap Sapta Marhaendra dari Autocraft, tuner off-road di bilangan Jaksel.

Contoh saja, Toyota Avanza produksi 2004 milik si ‘A’ yang akan dipakai dari Jakarta ke Tasikmalaya. Melihat spek dan rute yang akan ditempuh, bisa disimpulkan pelumas mesin dengan viskositas sedang, jenis non-sintetik dengan grade sekelas SG atau SH.

Pertimbangannya adalah rute yang akan dilalui saat liburan nanti dijamin padat merayap bahkan berhenti total karena lewat jalur Nagrek, Jabar. Sudah terbayang, mesin akan idle selama berjam-jam dengan pendinginan kurang memadai. 
 
Artinya, spek oli yang ideal adalah berviskositas tinggi alias kental seperti 20W-50 atau 10W-60. Semakin panas suhu kerja mesin, titik viskositas akan mencapai 50 atau 60 yang memiliki kemampuan meredam panas dan proteksi bagian dalam mesin lebih lama.

Sebaliknya, pemakaian oli berkarakter encer (viskositas rendah) macam 10W-40 atau 5W-30 tidak disarankan untuk Avanza keluaran 2004 yang sudah berusia 7 tahun tadi.

Ini lantaran oli encer memiliki tingkat pemuaian yang lebih cepat apalagi kalau dipakai macet berjam-jam. Termasuk di dalamnya memakai pelumas full sintetik yang harganya mahal tetapi lebih cepat memuai.

Nah, hal ini nantinya akan berpengaruh ke masa pemakaian. Meski hanya ke Tasikmalaya dengan jarak sekitar 300 km, bukan berarti masa pakai oli masih ada spare 4.700 km (bila penggantian dipatok 5.000 km).

Bisa jadi, kualitas pelumas di dalam mesin sebenarnya sudah anjlok karena macet dan suhu temperatur di atas rata-rata tadi. Dengan kata lain, jarak tempuh 300 km dengan kondisi macet total dan idle selama berjam-jam, setara dengan 1.000 km tetapi perjalanan lancar tanpa macet parah dan suhu mesin stabil.

Istilah kerennya adalah membaca performa oli berdasarkan engine hour. Tak heran bila sebuah mobil taksi melakukan penggantian oli setiap 1 minggu sekali, bukan berdasarkan jarak tempuh kilometer.    (mobil.otomotifnet.com)