Interval servis berkala Vario 150 eSP adalah tiap 4 ribu km atau tiga bulan sekali tergantung mana yang lebih dulu tercapai
Jakarta - Meski belum lama dirilis, tak ada salahnya melihat jadwal perawatan berkala Honda Vario 150 eSP. Skutik bertampang futuristis ini, ternyata punya check list perawatan berkala tak ubahnya skutik Honda yang lain.
Tentunya perawatan harus dilakukan untuk menjaga performanya agar tetap baik, oleh karena itu OTOMOTIF memberikan gambaran saat akan melakukan servis rutin di bengkel resmi Astra Honda Authorized Service Station (AHASS).
“Sama seperti motor Honda yang lain, ada banyak part yang harus dicek tiap kali melakukan servis. Tapi hal utama adalah penggantian oli, pengecekan kerenggangan klep, serta membersihkan filter udara.
Dan bila ditemukan kerusakan pada komponen, disarankan untuk diperbaiki atau ganti baru,” papar Rahmat Setiawan, kepala mekanik bengkel AHASS Honda Wahana di Gunung Sahari, Jakpus.
Pria ramah ini menjelaskan jika interval servis berkala Vario 150 eSP adalah tiap 4 ribu km atau tiga bulan sekali. Tergantung mana yang lebih dulu tercapai.
Setiap kali servis ada belasan check list meliputi pengecekan saluran bensin, filter bensin, jarak kosong putaran gas, pernafasan crankcase, busi, jarak renggang klep, saringan kasa oli mesin, putaran stasioner, belt CVT, keausan kampas kopling, minyak rem, keausan kampas rem, sistem rem secara keseluruhan, cara kerja brake lock, cek keaktifan seluruh lampu, arah sinar lampu, standar samping, dan yang terakhir tekanan angin pada ban.
“Mekanik akan memastikan jarang renggang busi berada pada jarak 0,8-0,9 mm. Untuk celah klep in diberikan jarak 0,10 dan 0,25 mm untuk ex-nya,” terang Ardi Prasitho, salah satu mekanik di AHASS Honda Wahana. Tak kalah peting adalah membersihkan filter udara.
Ingat, komponen ini tidak dapat dibersihkan dengan bensin karena tipenya kertas berpelumas oli atau yang biasa disebut dengan istilah wet element cleaner. Membersihkannya hanya menggunakan semprotan angin dari kompresor.
“Filter seperti ini mempunyai umur pakai 16.000 km, namun jika kondisinya sudah kurang baik atau kerap melewati daerah berdebu sebaiknya ganti lebih cepat,” beber mekanik ramah ini. Sedang untuk penggantian oli mesin, awal motor baru turun ke tangan konsumen, pada 1.000 km pertama harus langsung ganti.
“Di awal penggunaan, biasanya banyak gram atau serbuk logam di dalam oli. Makanya harus segera diganti agar mesin aman dan sehat,” jelas Ardi.
Setiap kali servis ada belasan check list meliputi pengecekan saluran bensin, filter bensin, jarak kosong putaran gas, pernafasan crankcase, busi, jarak renggang klep, saringan kasa oli mesin, putaran stasioner, belt CVT, keausan kampas kopling, minyak rem, keausan kampas rem, sistem rem secara keseluruhan, cara kerja brake lock, cek keaktifan seluruh lampu, arah sinar lampu, standar samping, dan yang terakhir tekanan angin pada ban.
“Mekanik akan memastikan jarang renggang busi berada pada jarak 0,8-0,9 mm. Untuk celah klep in diberikan jarak 0,10 dan 0,25 mm untuk ex-nya,” terang Ardi Prasitho, salah satu mekanik di AHASS Honda Wahana. Tak kalah peting adalah membersihkan filter udara.
Ingat, komponen ini tidak dapat dibersihkan dengan bensin karena tipenya kertas berpelumas oli atau yang biasa disebut dengan istilah wet element cleaner. Membersihkannya hanya menggunakan semprotan angin dari kompresor.
“Filter seperti ini mempunyai umur pakai 16.000 km, namun jika kondisinya sudah kurang baik atau kerap melewati daerah berdebu sebaiknya ganti lebih cepat,” beber mekanik ramah ini. Sedang untuk penggantian oli mesin, awal motor baru turun ke tangan konsumen, pada 1.000 km pertama harus langsung ganti.
“Di awal penggunaan, biasanya banyak gram atau serbuk logam di dalam oli. Makanya harus segera diganti agar mesin aman dan sehat,” jelas Ardi.
Selanjutnya penggantian oli dilakukan setiap kelipatan 4.000 km untuk mesin dan 8.000 km untuk oli transmisi. Oli transmisi pada Vario 150 eSP agak berbeda, butuh dua botol dengan isi 120 ml tiap botolnya.
“Untuk oli mesin tersedia dalam 2 pilihan, ada oli mesin yang biasa AHM Oil SPX-1 dan synthetic atau AHM Oil SPX-2. Keduanya punya viskositas yang sama SAE:10W-30, API:SJ, JASO:MB,” papar Muhammad Rifat, koordinator sparepart di AHASS Honda Wahana. (motor.otomotifnet.com)
Selain cek kerenggangannya, busi wajib ganti tiap 8.000 km
V-Belt jangan sampai putus dijalan, sebaiknya ganti tiap 24.000 km. Harganya Rp 348.000
Jangan lupa cek juga kampas rem demi keselamatan berkendara
Oli transmisi butuh dua botol, satu botol isi 120 ml. Lakukan penggantian tiap 8.000 km
1 tahun / 12.000 km
Tepat di tahun pertama, hanya ada penggantian oli dan cairan pendingin radiator, karena memang umur cairan radiator sendiri hanya 12.000 km. Jadi jangan sampai lupa untuk mengganti water coolant supaya terhindar dari gejala overheat. Sisanya hanya dengan mengecek dan membersihkan part lain seperti pernapasan bak mesin dan filter udara.
2 tahun / 24.000 km
Di usia ke dua ini ada 5 part yang harus di ganti yaitu busi, oli mesin, V-belt, cairan pendingin radiator dan oli transmisi. Estimasi biaya yang di butuhkan untuk servis di tahun kedua ini sekitar Rp 452.500 di luar ongkos servis.
3 tahun / 32.000 km
Masuk usia ketiga, komponen yang perlu diganti adalah filter udara, busi, oli mesin, cairan pendingin radiator dan oli gear transmisi dengan estimasi biaya sekitar Rp 150.000 di luar ongkos servis.
Harga Komponen:
Busi : Rp 17.500
Filter udara : Rp 45.000
AHM Oil SPX-2 : Rp 45.500
AHM Oil SPX-1 :Rp 39.500
Kampas rem depan : Rp 50.000
Kampas rem belakang : Rp 46.500
Air radiator : Rp 17.500
V-belt : Rp 348.000
Roller : Rp 47.000
Oli transmisi : Rp 12.000 /botol 120 ml
Minyak rem : Rp 6.500
Sok belakang : Rp 197.000
Ban depan : Rp 185.000
Ban belakang : Rp 213.000
Sumber: Honda AHASS Wahana : 021 6289175
“Untuk oli mesin tersedia dalam 2 pilihan, ada oli mesin yang biasa AHM Oil SPX-1 dan synthetic atau AHM Oil SPX-2. Keduanya punya viskositas yang sama SAE:10W-30, API:SJ, JASO:MB,” papar Muhammad Rifat, koordinator sparepart di AHASS Honda Wahana. (motor.otomotifnet.com)
Dok. OTOMOTIF
Servis Honda Vario 150
Selain cek kerenggangannya, busi wajib ganti tiap 8.000 km
Dok. OTOMOTIF
Servis Honda Vario 150
V-Belt jangan sampai putus dijalan, sebaiknya ganti tiap 24.000 km. Harganya Rp 348.000
Dok. OTOMOTIF
Servis Honda Vario 150
Jangan lupa cek juga kampas rem demi keselamatan berkendara
Dok. OTOMOTIF
Servis Honda Vario 150
Oli transmisi butuh dua botol, satu botol isi 120 ml. Lakukan penggantian tiap 8.000 km
1 tahun / 12.000 km
Tepat di tahun pertama, hanya ada penggantian oli dan cairan pendingin radiator, karena memang umur cairan radiator sendiri hanya 12.000 km. Jadi jangan sampai lupa untuk mengganti water coolant supaya terhindar dari gejala overheat. Sisanya hanya dengan mengecek dan membersihkan part lain seperti pernapasan bak mesin dan filter udara.
2 tahun / 24.000 km
Di usia ke dua ini ada 5 part yang harus di ganti yaitu busi, oli mesin, V-belt, cairan pendingin radiator dan oli transmisi. Estimasi biaya yang di butuhkan untuk servis di tahun kedua ini sekitar Rp 452.500 di luar ongkos servis.
3 tahun / 32.000 km
Masuk usia ketiga, komponen yang perlu diganti adalah filter udara, busi, oli mesin, cairan pendingin radiator dan oli gear transmisi dengan estimasi biaya sekitar Rp 150.000 di luar ongkos servis.
Harga Komponen:
Busi : Rp 17.500
Filter udara : Rp 45.000
AHM Oil SPX-2 : Rp 45.500
AHM Oil SPX-1 :Rp 39.500
Kampas rem depan : Rp 50.000
Kampas rem belakang : Rp 46.500
Air radiator : Rp 17.500
V-belt : Rp 348.000
Roller : Rp 47.000
Oli transmisi : Rp 12.000 /botol 120 ml
Minyak rem : Rp 6.500
Sok belakang : Rp 197.000
Ban depan : Rp 185.000
Ban belakang : Rp 213.000
Sumber: Honda AHASS Wahana : 021 6289175