Menyesuaikan Beban Sekring Paralel, Lakukan Saat Tambah Perangkat Kelistrikan

Otomotifnet - Rabu, 11 November 2015 | 10:22 WIB

Box sekring masuk ke kabin biar aman (Otomotifnet - )

Otomotifnet. com - Pada motor modern terutama berkapasitas mesin besar, hampir semua sudah menggunakan sistem sekring paralel.
 
Yang dimaksud dengan sekring paralel adalah setiap beban pada satu sistem disediakan sekring sendiri untuk mengamankan jalurnya. Misal, lampu utama dikasih sekring sendiri, lalu klakson diberi sekring sendiri.

Biar enggak salah, silakan lihat keterangan di boks tutup sekring, pasti tertera peruntukan sekringnya.
 
“Dan yang perlu diperhatikan adalah setiap sekring mempunyai nilai dalam satuan Ampere sesuai dengan bebannya,” buka Nyoman Gede Surata, Kordinator Divisi Edukasi Flag Ship Shop (FSS) Yamaha Bali.

Artinya, saat mengganti komponen kelistrikan dengan beban lebih berat maka sekring juga harus disesuaikan. Misalnya ada yang nekat mengganti lampu depan dengan HID atau klakson keong yang menggunakan daya lebih tinggi dari standar.

“Umumnya konsumen tidak memperhatikan beban dan menyesuaikan sekring dengan beban yang baru. Efeknya sekring akan langsung putus,” tutur pria berkacamata ini.
 
Menghindari hal tersebut wajib paham aturan mengganti sekring. Untuk menghitung beban sekring ideal pria berkacamata ini kasih formulanya, monggo disimak;

I=P/E

I: Kuat Arus ( Ampere )
P: Daya Listrik ( Watt )
E: Tegangan Listrik ( Volt )

“Perlu diketahui juga, untuk menghitung besarnya kapasitas sekring diperlukan faktor aman dua kali dari rumus di atas,” wanti Surata. Misalnya headlamp mempunyai daya listrik 55 Watt dengan tegangan 12 Volt. Jika dimasukkan ke dalam rumus akan ketemu 4,58 A.

Silahkan dikalikan 2, maka akan menghasilkan 9,16 A. “Berhubung di pasaran, sekring yang tersedia adalah 5A, 7.5A, 10A, 15A dan 20A, maka kita bisa menggunakan yang 10A,” tuturnya.
Mudah kan! • (otomotifnet.com)

Box sekring masuk ke kabin biar aman