Jakarta - Hujan sudah mulai turun di sebagian wilayah Indonesia. Bagi pemilik mobil harus segera mempersiapkan diri nih, jangan menyepelekan. Terutama musim panas atau kering sudah cukup lama terjadi, sehingga kemungkinan besar ada parts yang harus dicek kembali sebelum hujan terlanjur deras nanti.
Pengecekan beberapa items penting dilakukan sekarang juga. Kalau tidak, bakal menimbulkan masalah. Nah, kali ini OTOMOTIF akan menunjukan titik-titik yang harus dicek, berikut solusi untuk mengatasinya. Dimana saja titik-titiknya, mari kita deteksi bersama. • (otomotifnet.com)
KACA MOBIL
Menurut penuturan Surya Halim Nugroho, pemilik car detailing Otospa di bilangan Cimone, Tangerang, bagian kaca mobil sering ‘ditumbuhi’ kerak hingga jamur atau dikenal dengan istilah water marks dan water spot. Jika keadaan ini dibiarkan berangsur-angsur, bukan hanya karet wiper yang menjadi korbannya, tapi visibilitas pengemudi juga dapat terganggu.
Solusi:
Bersihkan jamur dengan cairan pembersih yang tidak mengandung zat HCL (Hydrochlorid Acid), “Pemakaian pembersih kaca dengan zat HCL dengan frekuensi yang sering akan merusak coating/lapisan kaca. Gunakan produk yang terpercaya seperti Meguiar’s atau Glass Science yang tidak mengandung zat HCL” tutur pria 45 tahun ini.
LAMPU
Cek kondisi mika batok lampu, buram atau tidak. Setelah itu, periksa pula bohlam, apakah masih menyala dengan normal. Jangan lupa cek soket-soket lampu yang berkarat atau renggang, lalu kabel yang terkelupas.
Solusi:
Mika batok lampu yang buram dapat dipoles dengan obat khusus pembersih yang banyak dijual di pasaran atau bawa ke toko spesialis lampu untuk dipoles. Ganti bohlam jika sudah tidak menyala dengan normal.
BAN
Meski tekanan angin yang tepat adalah faktor utama keamanan dan kenyamanan berkendara, ada faktor lain seperti pattern atau kembangan ban saat digunakan di musim hujan.
Solusi:
Pakai ban tipe directional, karena memiliki pattern yang baik mengatasi hydroplanning. Sehingga dapat membuang air lebih cepat dari pada tipe non-directional. Tipe directional punya tanda ‘rotation’ di dinding ban.
NOZZLE WASHER
Jika nozzle washer yang memiliki tugas menyemprotkan air ke kaca untuk membantu proses penyapuan wiper tidak berfungsi, maka dapat menyebabkan baret karena pasir halus yang berasal dari debu & kotoran di kaca.
Solusi:
Biasanya penyebab utama nozzle mampet adalah kotoran yang berasal dari tabung air wiper atau pompa washer mati. Jika mampet, tusuk lubang washer dengan jarum hingga dapat beroperasi dengan normal kembali.
KARET WIPER
Meski hanya sebuah karet, namun bagian ini tidak kalah penting dengan yang lain. Masalah yang sering timbul adalah getas karena perubahan cuaca yang menyebabkan kinerja wiper kurang optimal menyapu air di kaca.
Solusi:
Ganti karet wiper sesuai dengan ukuran wiper standar mobil, “Jika tidak ada part orisinal, dapat diganti dengan merek yang kualitasnya terpercaya seperti Bosch atau Denso” terang David Lesmana, pemilik bengkel Dunia Usaha Motor, di BSD Tsangsel.
AIR DAN TABUNG WIPER
Air wiper sangat berfungsi membersihkan sisa kotoran yang menempel di kaca. Makanya volume dan kebersihannya harus terjaga. Begitu pula dengan tabung (resevoir) harus selalu bersih.
Solusi:
Bersihkan dahulu tabung dengan sabun cuci dan sikat gigi. Lalu isi air bersih saja tanpa dicampur sabun atau bahan kimia yang dapat meninggalkan noda di kaca. “Penggunaan air sabun sebenarnya tidak direkomendasikan karena dapat meninggalkan bercak dan noda di kaca yang sulit hilang. pakai air mineral biasa sudah cukup untuk mengisi tabung reservoir”Jelas David.
KARET KALIPER REM
Tidak banyak yang menyadari kalau mobil yang menggunakan disc brake, komponen ini cukup vital. Karena jika sudah robek, air dari luar dapat masuk dengan mudah dan menimbulkan karat di piston kaliper sehingga membuatnya macet.
Solusi:
Mengganti karet kaliper dengan produk orisinal, seperti Toyota Fortuner dibanderol Rp 570 ribu sepasang dan Toyota Avanza yang dibanderol Rp 1 juta sepasang, “Khusus Avanza jika dirasa terlalu mahal, ada substitusi dari merek Triple Five (555) seharga Rp 150-175 ribu yang juga berkualitas dan buatan Jepang” ujar David.
DEFOGGER
Fitur standar mobil ini berguna membantu visibilitas dengan cara menghilangkan embun yang menempel di kaca belakang akibat kondensasi. Biasanya jarang rusak kecuali saat penggantian kaca film yang kurang tepat.
Solusi:
Tes dengan alat multitester 12 volt dengan kabel positif (+) dihubungkan pada soket defogger dan kabel negatif (-) yang dihubungkan ke ground setiap feed line defogger. Jika jarum multitester tidak bergerak, kemungkinan besar defogger tidak berfungsi. “Jika defogger tidak berfungsi, banyak spesialis kaca mobil yang menyediakan jasa reparasinya” ujar David Lesmana.
Pengecekan beberapa items penting dilakukan sekarang juga. Kalau tidak, bakal menimbulkan masalah. Nah, kali ini OTOMOTIF akan menunjukan titik-titik yang harus dicek, berikut solusi untuk mengatasinya. Dimana saja titik-titiknya, mari kita deteksi bersama. • (otomotifnet.com)
KACA MOBIL
Menurut penuturan Surya Halim Nugroho, pemilik car detailing Otospa di bilangan Cimone, Tangerang, bagian kaca mobil sering ‘ditumbuhi’ kerak hingga jamur atau dikenal dengan istilah water marks dan water spot. Jika keadaan ini dibiarkan berangsur-angsur, bukan hanya karet wiper yang menjadi korbannya, tapi visibilitas pengemudi juga dapat terganggu.
Solusi:
Bersihkan jamur dengan cairan pembersih yang tidak mengandung zat HCL (Hydrochlorid Acid), “Pemakaian pembersih kaca dengan zat HCL dengan frekuensi yang sering akan merusak coating/lapisan kaca. Gunakan produk yang terpercaya seperti Meguiar’s atau Glass Science yang tidak mengandung zat HCL” tutur pria 45 tahun ini.
LAMPU
Cek kondisi mika batok lampu, buram atau tidak. Setelah itu, periksa pula bohlam, apakah masih menyala dengan normal. Jangan lupa cek soket-soket lampu yang berkarat atau renggang, lalu kabel yang terkelupas.
Solusi:
Mika batok lampu yang buram dapat dipoles dengan obat khusus pembersih yang banyak dijual di pasaran atau bawa ke toko spesialis lampu untuk dipoles. Ganti bohlam jika sudah tidak menyala dengan normal.
BAN
Meski tekanan angin yang tepat adalah faktor utama keamanan dan kenyamanan berkendara, ada faktor lain seperti pattern atau kembangan ban saat digunakan di musim hujan.
Solusi:
Pakai ban tipe directional, karena memiliki pattern yang baik mengatasi hydroplanning. Sehingga dapat membuang air lebih cepat dari pada tipe non-directional. Tipe directional punya tanda ‘rotation’ di dinding ban.
NOZZLE WASHER
Jika nozzle washer yang memiliki tugas menyemprotkan air ke kaca untuk membantu proses penyapuan wiper tidak berfungsi, maka dapat menyebabkan baret karena pasir halus yang berasal dari debu & kotoran di kaca.
Solusi:
Biasanya penyebab utama nozzle mampet adalah kotoran yang berasal dari tabung air wiper atau pompa washer mati. Jika mampet, tusuk lubang washer dengan jarum hingga dapat beroperasi dengan normal kembali.
KARET WIPER
Meski hanya sebuah karet, namun bagian ini tidak kalah penting dengan yang lain. Masalah yang sering timbul adalah getas karena perubahan cuaca yang menyebabkan kinerja wiper kurang optimal menyapu air di kaca.
Solusi:
Ganti karet wiper sesuai dengan ukuran wiper standar mobil, “Jika tidak ada part orisinal, dapat diganti dengan merek yang kualitasnya terpercaya seperti Bosch atau Denso” terang David Lesmana, pemilik bengkel Dunia Usaha Motor, di BSD Tsangsel.
AIR DAN TABUNG WIPER
Air wiper sangat berfungsi membersihkan sisa kotoran yang menempel di kaca. Makanya volume dan kebersihannya harus terjaga. Begitu pula dengan tabung (resevoir) harus selalu bersih.
Solusi:
Bersihkan dahulu tabung dengan sabun cuci dan sikat gigi. Lalu isi air bersih saja tanpa dicampur sabun atau bahan kimia yang dapat meninggalkan noda di kaca. “Penggunaan air sabun sebenarnya tidak direkomendasikan karena dapat meninggalkan bercak dan noda di kaca yang sulit hilang. pakai air mineral biasa sudah cukup untuk mengisi tabung reservoir”Jelas David.
KARET KALIPER REM
Tidak banyak yang menyadari kalau mobil yang menggunakan disc brake, komponen ini cukup vital. Karena jika sudah robek, air dari luar dapat masuk dengan mudah dan menimbulkan karat di piston kaliper sehingga membuatnya macet.
Solusi:
Mengganti karet kaliper dengan produk orisinal, seperti Toyota Fortuner dibanderol Rp 570 ribu sepasang dan Toyota Avanza yang dibanderol Rp 1 juta sepasang, “Khusus Avanza jika dirasa terlalu mahal, ada substitusi dari merek Triple Five (555) seharga Rp 150-175 ribu yang juga berkualitas dan buatan Jepang” ujar David.
DEFOGGER
Fitur standar mobil ini berguna membantu visibilitas dengan cara menghilangkan embun yang menempel di kaca belakang akibat kondensasi. Biasanya jarang rusak kecuali saat penggantian kaca film yang kurang tepat.
Solusi:
Tes dengan alat multitester 12 volt dengan kabel positif (+) dihubungkan pada soket defogger dan kabel negatif (-) yang dihubungkan ke ground setiap feed line defogger. Jika jarum multitester tidak bergerak, kemungkinan besar defogger tidak berfungsi. “Jika defogger tidak berfungsi, banyak spesialis kaca mobil yang menyediakan jasa reparasinya” ujar David Lesmana.