Empat Hal 'Parno' Saat Terjebak Kemacetan

erie - Senin, 28 Desember 2015 | 14:26 WIB

(erie - )

Jakarta - Liburan panjang yang bersamaan masa akhir pekan lalu macetnya sungguh luar biasa. OTOMOTIFNET (23/12) lalu, menggunakan dua All New Toyota Innova diesel dan Mitsubishi Delica juga terjebak macet berjam-jam.

Bayangkan Jakarta-Garut via Cipularang ditempuh 9 jam. Sementara rute terpisah lainnya, Jakarta- Cilacap via Cipali-Bumiayu butuh waktu tempuh nyaris 13 jam .

Nah, di kemacetan banyak yang ‘mati gaya’ bahkan paranoid dengan kondisi mobilnya.

Apa saja yang dikhawatirkan, cuma mitos atau fakta ya?

1.Mesin Dimatikan Cegah Overheating

Mesin modern dirancang dengan ketahanan yang baik. Sistem pendinginan, mulai dari radiator, kipas, extra fan AC, hingga water jacket sudah tahan panas dan nyaris trouble free. “Mesin hidup stasioner 24 jam pun masih aman,” terang Usman Adhie, MPD General Manager PT Tunas Ridean Tbk.

Jadi jika mesin terawat baik dan tidak ada yang bocor, tidak ada yang perlu ditakutkan. Biar tentram boleh intip indikator suhu mesin apakah menuju H (Hot). Ada Mobil yang tidak dilengkapi indikator, namun mesin akan mati sendiri jika lewat suhu kerja menjelang 100 derajat celcius.

Cek berkala radiator mobil untuk menjaga kinerjanya

2.Takut Mogok Jika BBM Diesel Tinggal Seperempat Tangki

Faktanya mesin diesel terkini sudah banyak kemajuan, seperti teknologi commonrail pada Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner hingga Innova. Sehingga aman saja bahkan jika terpaksa BBM diesel ditangki habis. “Tinggal isi BBM mesin akan hidup lagi,” tambah Usman Adhie.

'Angin palsu' seperti mesin diesel jaman baheula sudah bukan ancaman. Namun sebaiknya untuk keawetan jangka panjang jangan sering-sering kehabisan BBM diesel.

Indikator suhu mesin dan BBM di Mitsubishi Delica

3.Peranti In Car Entertainment Bisa Kepanasan

Saat dirancang di pabrik, semua peranti hiburan seperti head unit, speaker hingga power amplifier sudah dites soal durability. Komponen tersebut juga sudah diberi peranti pendinginan layaknya mesin mobil dengan radiator.

Misalnya ada heat sink atau kipas kecil. “Bahkan jika suhu ekstrim sekitar 70-90 derajat celcius, peranti ini akan protect dirinya sendiri dengan shut down. Setelah dingin akan normal kembali,” terang Utanto Wibowo, instalatur Elixir, Yogyakarta.

Sistem ICE aftermarket juga punya sistem kontrol suhu di setiap perantinya

4. Hembusan Blower AC Ditambah
Mencegah kabin jadi hangat dia kemacetan siang hari, blower AC biasanya digeser pol. Padahal hembusan angin yang bertambah kencang bukan berarti tambah dingin.

Udara disekitar mobil terutama di area kondesor AC berada, sangat menentukan performa AC. OTOMOTIFNET pernah mengulas washer yang dimodifikasi menyemprotkan air ke kondensor AC. Gunanya mengurangi panas di area komponen itu.

Namun jika terpaksa sekali boleh pakai cara manual, percikan air pakai tangan dari balik gril depan.

Menambah putaran blower AC bukan mendinginkan suhu kabin

Bil (Otomotifnet.com)