Jakarta - Dalam kondisi standar, Suzuki nex FI termasuk skutik entry level yang performanya paling ngibrit, salah satu faktor pendukungnya karena bobot ringan hanya 87 kg. Meski demikian, ada saja yang kurang puas, seperti Benny P Soedarsono, pengguna nex FI dari Bintaro, Tangerang Selatan.
“Kebetulan motor sudah berumur, jadi performanya mulai lemas, makanya sekalian diupgrade,” terang Benny. Untuk mewujudkannya, Trias Racing milik Trias Setiayadi di Perumahan Pondok Sukmajaya Permai, Depok, Jabar jadi rujukan.
Bagaimana hasilnya? Ternyata kenaikan performa cukup signifikan. Dalam kondisi standar di dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport Rawamangun, Jaktim, tenaga maksimal nex 7,14 dk di 6.800 rpm dan torsi 7,48 Nm di 6.700 rpm. sedang nex milik Benny mencapai 9,23 dk di 8.400 rpm dan 8,33 Nm di 7.500 rpm. Artinya ada kenaikan tenaga sebesar 2,09 dk atau 29,3%, hampir 30%! Cukup lumayan.
Nah apa saja sih ubahan yang dilakukan oleh Trias, yang menurutnya butuh dana sekitar Rp 1,5 juta ini? Berikut detailnya. (otomotifnet.com - Aant)
Bore Up
Kapasitas mesin ditingkatkan dengan menggunakan piston Kawasaki Kaze yang berdiameter 53 mm, menggantikan aslinya 51 mm atau naik 2 mm. Dengan stroke standar 55,2 mm, maka kapasitas meningkat jadi 121,7 cc.
Pemasangan piston Kaze cukup korter boring standar, “Enggak perlu ganti karena standarnya tebal,” terang Trias. Puncak piston sedikit dipapas demi mengatur rasio kompresi jadi 11,1:1. Sedang pin sama 13 mm, jadi tinggal pasang.
Porting & Polish
Kepala silinder enggak terlalu banyak ubahan, hanya melancarkan aliran gas dengan porting & polish saluran masuk dan buang. “Dibikin 90% dari ukuran klep,” lanjut mekanik 30 tahun ini. Oh ya ukuran klep nex berukuran 25 dan 21 mm.
Papas Kem
Untuk menaikkan efisiensi volumetris, angkatan klep dibikin lebih tinggi dan lama dengan memapas kem standarnya. “Kem papas 2 mm dengan durasi untuk in 265° dan ex 263°,” lanjut mekanik asli asli Jakarta ini.
Knalpot Bobok
Melancarkan gas buang, knalpot Suzuki nex FI standar diganti custom di CSR Racing Muffler. “Leher pakai ukuran 22 mm, lalu silincer punya Mio yang sudah dibobok,” ujar Trias. Namun suaranya tak terlalu bising, karena lubang akhir kecil, sehingga masih cukup nyaman di telinga.
Piggyback Iquteche
Jika pasokan bensin tetap dibiarkan standar, menurut Benny stasioner saja akan mati-mati karena terlalu kering. Makanya dikasih piggyback Iquteche yang harganya terjangkau, sekitar Rp 700 ribu. Dan ternyata sangat membantu, saat pengetesan AFR bisa diatur berada di kisaran 13:1 agar performa maksimal. Hanya di kisaran 6.500 rpm yang masih agak basah.
Trias Racing: 0856-8162-113