Jakarta - Astra Otopart Durablity Test telah dimulai sejak 1 Juni 2016. Start dari Jakarta menuju Pelabuhan Ratu-Taman Nasional Gunung Halimun Salak-Ujung Kulon-Pandeglang dan kembali ke Jakarta. Masih diteruskan untuk pemakaian harian di Jakarta dan sekitarnya.
Salah satu yang dites adalah ban Aspira Premio Sportivo. Selama pengetesan, ada beberapa catatan yang dikumpulkan untuk mengetahui performa ban yang dikembangkan oleh Pirelli ini. Diantaranya ada impresi selama dipakai turing, pengukuran suhu ban, tekanan dan pengereman.
Seperti apa lengkapnya? • (Otomotifnet.com)
Impresi
Rute yang dilewati ketika turing sangat beragam, dari aspal mulus, berlubang, jalan tanah, bebatuan sampai jalan basah karena hujan. Menurut tester OTOMOTIF yang mencoba, di semua kondisi tersebut enggak ada kendala dan punya grip yang bagus.
Saat dipakai di Vario 125 nggak terlalu licin walaupun saat hujan, gripnya bagus.
Yang pasti kemampuan pattern ProGD (Progressive Groove Design) cukup berpengaruh. Kembangan ban depan alurnya seperti terbalik, hal ini untuk mendapatkan efek pembuangan air yang lebih efektif saat melewati jalan hujan. Jadi lebih pede deh.
Di aspal kering, buat rebah, Yamaha Mio J yang juga dipasangi ban Aspira Premio Sportivo tergolong stabil, pasti karena kompon medium-soft dan konstruksi side wall yang dirancang kuat.
Sraaaaak.. suara standar tengah beradu dengan aspal jadi biasa ketika melewati tikungan-tikungan tajam di daerah Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat. Maklum keasyikan menikung hehe..
Selain itu suhu ban saat diukur juga mempengaruhi gripnya, sempat mencapai kondisi sangat tinggi.
Ketika etape terakhir dari Pandeglang menuju Jakarta, dengan rute mayoritas beraspal cukup mulus Vario 125 dengan ban Aspira Premio Sportivo menunjukkan suhu 39,3° C untuk depan dan belakang 52,2° C. Pengukuran pakai termometer infra red.
Menurut Ifan Martin, Head-Tire & Tube Department PT. Astra Otopart yang memasarkan ban Aspira, jika suhu berada pada titik ideal maka grip ban akan lebih bagus, sesuai sifat dari karet. Namun untuk catatan, suhu ban juga dipengaruhi oleh bobot dan gaya berkendara, makin berat dan sering mengerem tentu makin panas.
Tekanan Angin
Selain diukur suhu, tekanan ban juga diukur di tempat yang sama. Ketika start dari Jakarta dikasih tekanan yang sama, depan 30 psi dan belakang 33 psi, baik untuk Vario maupun Mio J.
Di perjalanan kembali ke Jakarta, tepatnya di Serang diukur kembali, rata-rata ban Aspira Premio Sportivo penurunan tekanan anginnya paling besar ada di 2 psi pada ban belakang. Sedang ban belakang merek kompetitor yang setara dengan Aspira Premio Sportivo yang kami bawa kali ini turun jadi 30 psi.
Pengereman
Daya cengkeram ban juga sangat menentukan jarak pengereman, makin ngegrip tentu saja bisa makin pendek pula. Kali ini pakai Vario 125, yang mana keduanya menggunakan kampas rem orisinal.
Pengereman dilakukan di kecepatan 60 km/jam sampai berhenti, lalu diukur jaraknya. Pengetesan dilakukan oleh 1 tester berpostur 168 cm 57 kg. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali. Saat pakai ban Aspira Premio Sportivo, didapat jarak berhenti 10,88 meter, 10,51 meter, 9,3 meter, 9,05 meter dan 9,02 meter.
Sedang Vario yang pakai ban kompetitor tercatat 12 meter, 10,79 meter, 9,86 meter, 9,77 meter dan 9,43 meter.