Apa yang terjadi jika pemain besar sekelas Toyota tak punya layanan posko mudik dan bengkel siaga?
Ya, sudah pasti akan tenggelam begitu saja, bahkan bisa muncul isu-isu tak sedap.
Sementara, para pesaingnya tentu akan menggeber program tersebut.
Namun Toyota tahu persis bagaimana menjaga ritme penjualan dan nama baik mereka di depan publik.
Di masa mudik lebaran ini PT Toyota-Astra Motor (TAM) menyebar layanan posko dan bengkel siaga di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Sesuatu yang juga dilaksanakan para pesaingnya, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, Mazda dan Mitsubishi.
Namun secara jumlah, Toyota tampak menggeber potensi yang ada.
Dirilis TAM akhir Juni lalu, mereka menaikkan tensi pelayanan. Dari 269 titik di 2015 menjadi 279 titik tahun 2016 ini. Dengan catatan, dilakukan pula standarisasi posko siaga.
Dalam pernyataannya kepada pers, Vice President Director PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto, menyebutkan bahwa setiap tahun terdapat peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan, termasuk pengguna mobil Toyota.
Jelas, konsumen akan menggerutu jika di sepanjang jalan yang padat pemudik ber-Toyota tak menemukan posko siaga.
Dalam catatan TAM, ada lebih dari 5.500 tamu mampir ke posko siaga di tahun lalu.
Nah, kembali ke angka 279 titik pelayanan selama musim mudik Lebaran ini, semuanya beroperasi dalam periode 1-10 Juli 2016 dari ujung Sumatera hingga Papua.
Terdiri dari 20 Posko Siaga Toyota 24 jam, 9 Bengkel Siaga Toyota 24 jam dan 250 Bengkel Toyota yang Tetap Buka di Saat Libur Lebaran.
Tentu saja, angka tersebut akan menjadi ‘nol’ jika Toyota tak punya posko dan bengkel siaga.
Lebih dari itu, ribuan calon tamu posko siaga pun bertanya-tanya.