Suspensi lebih keras dan pengendalian natural, city car paling menyenangkan?
Otomotifnet.com - Jujur, kualitas minim dan desain terlalu sederhana dari interior terdahulu, sedikit menurunkan image Brio di masa lalu. Oh how things have changed.
Memang tidak mayor, tetapi bahkan semenjak Mobilio kedapatan desain dasbor dari All New Jazz, Brio pun kini terasa lebih mewah dan pantas dengan price tag-nya.
Belum lagi tampang Mobilio RS yang membuatnya lebih tampan, juga varian flagship Brio RS yang kini harganya bisa dibilang termurah di kelasnya.
Namun di balik penyegarannya, ada transmisi CVT baru dan suspensi lebih sporty. Pantaskah Ia memegang gelar city car paling fun?
Handling &kenyamanan
Ini yang jadi keunggulannya, feedback setir terasa sangat natural, seakan pengemudi dapat merasakan putaran ban. Bahkan dibanding Jazz, respon setirnya terasa lebih hidup dan rasa fun tertolong bodi lebih kompak.
Kemudian penyempurnaan sokbreker H-Shape Torsion Beam di belakang, baru terasa ketika bermanuver di kecepatan tinggi.
Buritan menurut kemana pun moncong mengarah, meski body roll tetap tergolong tinggi.
Untungnya, posisi duduk rendah membuat hal tersebut enjoyable saja, karena pengemudi akan tetap merasa stabil dan in control.
Namun efek lainnya, bagian belakang terasa melompat ketika terkena ‘polisi tidur’.
Performa & Konsumsi
Bila sebelumnya mengandalkan transmisi otomatis 4-percepatan, Brio RS kini berpindah aliran ke CVT. Bagaimana rasanya?
Sayangnya, CVT pada Brio masih terasa biasa. Respon akselerasi di awal memang cukup menggigit, begitu pula bila menekan pedal gas secara gradual alias ‘mengurut’, yang membuat respon throttle jadi linear dan sangat halus karena tidak ada upshift.
Namun coba kickdown dan langsung terasa, seakan-akan hanya CVT yang berteriak namun respon mesin tidak langsung mengikuti.
Delay juga terjadi ketika menginjak kembali pedal gas setelah dilepas, saat sedang berakselerasi di kecepatan medium.
Meski begitu, tetap saja performanya jauh mengungguli Brio lawas dengan 4 A/T, bahkan mengimbangi Brio 1.3 A/T dalam waktu 0-100 km/jam.
Pengurangan waktunya dibanding Brio 1.2 A/T pun tidak main-main, terpangkas 5,4 detik hingga hanya 12,8 detik!
Sedang dari segi konsumsi, tipikal khas CVT yang unggul untuk pemakaian dalam kota dan tidak agresif, membuatnya hampir mencapai 25 km/liter saat konstan 60 km/jam, namun turun 1,1 km/liter, bila dibanding Brio yang masih menggunakan transmisi otomatis konvensional.
Oh jangan lupa, mesin L12B ini masih tetap dibatasi kecepatannya hingga 145 km/jam, jadi yang butuh untuk ikut kontes balap, sepertinya harus mengakali dengan piggyback.