Desain pattern teknologi ProGD (Progressive Groove Design) menjadi kunci grip maksimal. Kembangan ban depan dan belakang berbeda, khusus ban depan alurnya seperti terbalik mirip ban motor gede masa kini
Jakarta - Ban terbaru dari Aspira ini ternyata menyimpan teknologi Eropa yang dibalut dalam kemasan Indonesia. Berlabel Aspira Premio, ban ini diproduksi di pabrik milik PT Evoluzione Tyres, perusahaan joint venture antara Pirelli tyre S.p.A dan PT Astra Otoparts (AOP) Tbk.
"Development Aspira Premio untuk pertama kali dilakukan di Italia oleh tim riset Pirelli. Pembuatan hand grooving dan pengetesan pra produksi, semua dilakukan di test track Pirelli," buka Ifan Martin, Head Tire & Tube Departement Domestic Marketing Division PT AOP. Wow, pantas saja desain patternnya keren ya!
Produksi pertamanya malah dilakukan di Brazil dan kembali dites di Italia. "Proses pengujian di Indonesia juga dilakukan baik indoor maupun tes jalan," beber Alessandro Monzani, R&D Evoluzione Tyres seraya menjelaskan jika brand images Pirelli dipertaruhkan lewat produk ini, jadi tidak main-main.
Dalam produk line up-nya, ada tiga varian yaitu Aspira Premio Urbano, Aspira Premio Sportivo dan Aspira Premio Sportivo RS. Sedang yang dipakai di Endurance Test Astra Otoparts adalah Aspira Premio Sportivo. Perpaduan ban harian dan turing yang memiliki performa sangat baik diberbagai kondisi jalan.
Selain pemilihan kompon, desain pattern ProGD (Progressive Groove Design) menjadi kunci grip maksimal. Kembangan ban depan dan belakang berbeda, khusus ban depan alurnya seperti terbalik mirip ban motor gede masa kini. Hal ini yang membuat performa Aspira Premio menjadi maksimal, ban depan maksimal dalam hal pengereman, dan memecah air pada saat basah, sedangkan ban belakang maksimal dalam hal traksi dan manuver.
"Teknologi ini dipilih karena ban depan dan belakang memang berbeda fungsi. Arah keausan ban depan-belakang berbeda, juga arah pembuangan air saat jalan basah," jelas Ifan. Pantas saat melibas beton basah karena hujan di sekitaran Bayah, Jawa Barat tetap percaya diri dipakai menikung. Tentunya tetap safety ya!
Yang membedakan dengan ban kebanyakan, konstruksi ban depan dan belakang juga dibuat berbeda. “Secara kasat mata sama, namun bagian shoulder atau bahunya berbeda kontur. Depan lebih bulat memudahkan handling, sedang belakang lebih kotak dan kokoh untuk menahan beban saat menikung," jelas pria berkacamata ini.
Konstruksi side wall pada ban tubeless ini juga lebih kokoh. Bahkan saat diduduki sekalipun, tidak langsung gepeng tertekan ke bawah. Hal ini disesuaikan dengan kebiasaan bikers di Indonesia yang kerap overload dan sering tidak memperhatikan tekanan angin, ban kerap dibiarkan kempis. Kedua kebiasaan buruk tersebut bisa membuat ban cepat ‘benjol’ jika konstruksinya tidak diperkuat.
Kelebihan yang tidak dimiliki oleh merek ban motor lokal lainnya adalah ada titik balancing check disetiap bannya, seperti ban mobil. Artinya setiap ban Aspira Premio yang diproduksi harus 100% dicek balancing-nya. Titik berwarna merah di bagian dinding ban ini adalah titik paling ringan pada ban yang saat pemasangan ke pelek disejajarkan dengan tutup pentil yang merupakan area terberat dari pelek, sehingga ban lebih balance.
Terahir, pada bagian dalam ban terdapat motif yang ternyata berguna untuk melepas panas lebih cepat. “Suhu yang terlalu tinggi bisa membuat tekanan angin lebih cepat berkurang,” beber Ifan.