Pertemuan Wilson dengan Volkswagen Golf GTI lansiran 2013 miliknya tergolong cukup menarik. Setelah sempat mencicipi varian-varian Volkswagen, akhirnya pria yang baru saja menyelesaikan studi di Cardiff University, Inggris, ini pun menambatkan hatinya pada hot hatch berkelir putih ini.
“Jadi sebenarnya saya baru pegang mobil ini satu setengah tahun lalu, karena waktu itu di diler Volkswagen lagi ngabisin stok GTI yang NIK-nya (Nomor Identifikasi Kendaraan) tahun 2013. Karena cocok plus saya suka sama teknologi dan mesin GTI, akhirnya saya nguber sampai berhasil dapetin mobil ini,” cerita Wilson.
Meski sang tunggangan sudah berada di genggaman, bukan berarti membuat Wilson cepat berpuas diri. Dia pun seolah ‘gatal’ untuk langsung meningkatkan beberapa bagian di dalam mobilnya, agar semakin sporty dan asyik dikemudikan di jalan.
Secara kasat mata, tidak banyak ubahan yang terlihat di bagian eksterior. Tapi saat diperhatikan lebih jeli, terlihat Wilson menggunakan SRS-Tec fog light grille pada bagian bawah bumper depan. Selain itu pada emblem VW di pintu bagasi pun dilapis stiker berkelir putih, demi menyesuaikan warna bodi sang hot hatch.
Kesederhanaan dress up pada bagian eksterior, turut terasa di bagian kabin Golf GTI yang banyak mempertahankan segi orisinalitas. Kendati demikian, kecilnya tombol paddle shift di lingkar kemudi, membuat Wilson harus menambahkan Aluminum Paddle Shifter yang berguna untuk mempermudah proses perpindahan gigi transmisi saat berkendara.
Saat mulai masuk ke ranah teknis, tunggangan ini pun cukup mendapat sokongan upgrade performa dan handling, yang difokuskan pada bagian exhaust dan kaki-kaki. Kedua bagian ini dianggap cukup mempengaruhi style berkendara lebih stabil, serta performa yang jauh lebih optimal dibandingkan kondisi standar pabrikan.
Pada bagian exhaust, Wilson sebenarnya hanya menyematkan Beluga Racing Downpipe dan Vanguard Cat-Back Exhaust. Namun karena ubahan ini termasuk melepas catalytic converter, maka dibutuhkan part khusus untuk mengakali ECU agar tidak error. Dan untuk mengatasi kebutuhan tersebut, terpilihlah piranti kecil 42DD yang disematkan tepat di sensor catalytic converter.
Karena fokus ubahan di bagian kaki-kaki lebih mengejar efek grip handling dan kesan ‘ceper’, maka sistem coilover standar Volkswagen pun diubah menggunakan V3 Ultralow Coilover keluaran KW automotive GmbH.
“Sebenarnya coilover ini di satu sisi bikin mobil lebih ceper, juga pas dipakai di jalan berguna banget buat dapetin stabil sama grip. Cuma karena posisinya ceper, jadi PR nya paling kalau lewat jalanan baru yang banyak tanjakan curam sama polisi tidur, saya jadi harus melakukan sedikit manuver agar tidak kena bagian bawah mobil. Hehe,” tutup Wilson.
Wah, kudu ekstra hati-hati kalau lewat polisi tidur di jalanan.