Test Ride Kawasaki W800, Kencang Dan Nyaman Sejak Di Putaran Bawah

Otomotifnet - Senin, 28 November 2016 | 12:39 WIB

Test Ride Kawasaki W800 (Otomotifnet - )

Otomotifnet - Penjualan Kawasaki W800 di Indonesia dilakukan sejak Agustus silam, namun unit tes baru tersedia di November ini.

Terus terang OTOMOTIF penasaran sejak ketemu sosoknya secara langsung, bagaimana sih impresi mengendarai motor klasik yang dibalut teknologi modern ini?

Penasaran juga? Kalau iya langsung simak hasil Test Ride Kawasaki W800 yang dijual Rp 249 juta untuk tipe biasa (Metallic Ocean Blue), dan Rp 251 juta yang Special Edition seperti yang dites ini. Yuk! (Tim otomotifnet.com)

Desain

Khas motor klasik, didominasi dengan bentuk serba membulat. Lihat saja dari lampu, tangki dan cover samping. Makin klasik dengan sentuhan krom di sepatbor, ring lampu, spion dan emblem tangki.

Cuma itu? Eits lihat juga penggunaan karet di as sokbreker depan, selain agar sil lebih awet juga menguatkan kesan klasik. Mesin 2 silinder segarisnya, kalau dilihat detailnya juga serba klasik, apalagi dibalut cat hitam doff.

Yang bikin jelek dan mengganggu tentu dudukan plat nomor di atas lampu depan. Ah seandainya seperti di luar negeri, tanpa plat nomor depan pasti lebih cakep!

Fitur & Teknologi

Sebagai motor klasik harap maklum kalau fiturnya sangat minim. Lihat saja spidometer dan takometernya masih analog.

Memang sih ada sentuhan modern dengan panel digital kecil, isinya hanya odometer, tripmeter dan jam. Oiya saat bensin mau habis, akan muncul tulisan “FUEL” sebagai pengingat.

Di bawah takometer ada deretan lampu-lampu, termasuk juga penanda bensin akan habis.

Yap jadi enggak ada fuelmeter, untuk memastikan bensin masih banyak atau tidak harus buka tutup tangki lalu digoyang, klasik banget ya, hehee...

Fitur unik justru ditemukan di spionnya, ternyata bisa goyang-goyang, karena di pangkalnya ada peredam karet.

Mungkin untuk meredam getaran. Lalu jika jok dibuka ada kawat untuk cantolan helm atau barang bawaan. Di sisi kiri dekat bukaan jok juga ada cantolan helm.

Fitur agak modern terlihat di handel rem dan kopling, ada setelannya! Rem 4 setelan sedang kopling 5 setelan. Eh master remnya tetap klasik tuh, tabung minyaknya bulat.

Nah bicara teknologi, mesin 2 silindernya telah dibekali dengan sistem injeksi dengan throttle body 34 mm x 2.

Yang unik justru dari sistem pemutar kemnya, menggunakan bevel gear cam drive menggantikan keteng, makanya di sisi kanan mesin ada as yang dibalut krom, itulah pemutar kem dari poros kruk as. Sistem ini salah satu penguat kesan klasik mesin.

Jika melihat internal mesin, ternyata seperti mesin paralel generasi lama, kedua piston bergerak bersamaan termasuk urutan kerjanya. Makanya suara yang dihasilkan sekilas seperti mesin 1 silinder.