Jakarta - Hella dikenal sebagai pionir klakson keong di Tanah Air. Salah satu ciri khas bagi penggemar adalah warnanya yang merah, hitam dan biru. Ehm, tapi tahukah Anda sejarah dan bedanya dibalik warna tersebut?
Menurut Vincent Lo, Direktur PT Sumber Berkat, distributor Hella di Indonesia, memang betul ada kisah unik dibalik warna, yakni berkaitan dengan periode keluaran, strategi dan karakter suara. Wow apa aja tuh?
Pada era tahun 1980, hanya ada satu warna klakson keong yakni berkelir merah. "Inilah legenda klakson keong. Dijual hingga sekarang," tambah pria yang merilis program Hella klakson Vaganza Januari-April, beli klakson Hella berhadiah Honda Mobilio, Honda Vario hingga 350 powerbank ini.
Karakter keong merah menghasilkan bunyi bass yang agak keras dan tone kasar. Sementara keong hitam dirilis pada 2002. Mengusung warna yang tidak terlihat kotor dibalik grill bonnet mobil. Karakter bunyinya diset berbeda oleh pabrikan di Jerman. Yakni dengan tone yang lebih halus dan cempreng.
Bagaimana dengan biru? Si bungsu ini didevelop berdasarkan karakter lokal Indonesia. Bahkan pertama kali diluncurkan pada 2014 di Indonesia oleh prinsipilnya dari Jerman.
Hal ini juga strategi untuk market Tanah Air dengan setting harga lebih terjangkau. Bunyi khasnya yakni lebih ngebass dibanding hitam dan merah. Enggak heran selain diminati pemilik mobil juga banyak jadi favorit bikers.
Sudah paham kan? Jadi tinggal sesuaikan dengan karakter Anda. (Otomotifnet.com)