Jerez – Penampilan agresif pembalap tim satelit Yamaha, Johann Zarco pada GP Soanyol di sirkit Jerez (7/5), membuat pembalap pabrikan Yamaha Valentino Rossi tampak tua.
Membela tim Yamaha Tech3, Johann Zarco selalu finish lima besar dalam tiga balapan terakhir MotoGP muism ini.
Di GP Amerika, juara dunia Moto2 2015 dan 2016 itu unjuk gigi dalam pertarungannya dengan Valentino Rossi.
Saat itu Zarco mendapat banyak pujian, tetapi juga beberapa kritikan sebagai pendatang baru (rookie).
Di Jerez, pembalap Perancis berusia 26 tahun itu tampil mengesankannya.
Sangat agresif sejak awal, bahkan sempat menyalip juara dunia bertahan Marc Márquez untuk di posisi kedua.
Sebelum akhirnya kembali ketiga dan menghadapi gempuran dari juara dunia lainnya, Jorge Lorenzo.
Zarco melakukan balapan yang kuat dengan finish di posisi keempat, terpaut 2,9 detik di belakang Lorenzo.
Posisi terbaiknya di MotoGP setelah dua balapan sebelumnya finish kelima.
Hebatnya, ia berada di depan kedua pembalap tim pabrikan Yamaha Maverick Viñales dan Valentino Rossi, yang mangkal di posisi keenam dan kesepuluh.
Zarco menyelamatkan muka pabrikan motor berlambang garpu tala, seolah-seolah membuat Rossi terlihat semakin tua.
Eh, emang benar sih, Rossi kan pembalap tertua di grid start musim ini, 38 tahun.
"Itu adalah balapan yang hebat namun sulit," kata Zarco yang start dari grid 6.
"Pada awalnya saya bisa naik beberapa posisi, dan bahkan berpikir sejenak bahwa saya bisa mengikuti Pedrosa (memimpin lomba),” ceritanya.
Merasa tidak mungkin mengikuti kedua pembalap Honda di depan, ia berkonsentrasi mempertahankan ban untuk posisi 3. namun disusul Lorenzo.
Dengan tambahan 13 point, Zarco kini di peringkat enam klasemen dengan 35 point, terpaut 26 dari pimpinan klasemen Valentino Rossi. (Otomotifnet.com)