Suzuki Jimny Jangkrik Ini Dipakai Off-road Berduaan Dengan Istri, Tapi Begini Ubahan Yang Harus Dilakukan

Parwata - Kamis, 5 Oktober 2017 | 15:30 WIB

Modifikasi Suzuki LJ 80 1981 (Parwata - )

Otomotifnet.com - Suzuki LJ 80 atau yang populer disebut Jimny Jangkrik.

Bodi mungilnya banyak memikat pecinta jip.

Salah satunya Didik Setiono.

Dimensi Jangkrik memudahkan bermanuver di trek off-road adventure.

Khusus performa, tentu banyak orang yang tidak terpuaskan.

Karena tenaga mesin F8A berkapasitas hanya 797 cc, sudah pasti pas-pasan.

Belum Lagi dipasang winch, rollbar, bumper dan sebagainya.

Pada akhirnya, power to weight rationya juga semakin tidak ideal.

Dijamin makin belet deh!

Rindra/otomotifnet
Butuh ubahan yang lumayan rumit untuk mencangkokkan mesin Toyota 7K-E ke Jangkrik.

Didik lantas memutuskan mengganti mesinnya dengan mesin Toyota 7K-E.

Dapur pacu Toyota Kijang EFI yang berkapasitas 1.800 cc.

Berikut girboksnya.

“Selain memiliki cc besar, juga mesin Toyota 7K-E sudah mengusung sistem injeksi,"

"Keberadaan sparepartnya juga melimpah,” jelasnya.

Pengerjaan sepenuhnya diserahkan ke bengkel ARJ.

Didaulat menangani proses engine swap-nya.

Rindra/otomotifnet
Kaca samping menggunakan kaca yang lebih kecil. Ubahan yang simpel namun membawa impact visual yang lumayan.

Sejumlah penyesuaian yang terbilang rumit pun harus dilakukan. 

“Permasalahan awal karena karter oli mentok gardan.

Tidak ada solusi selain memajukan gardan depan sekitar 13 cm.

Dan sistem suspensi standar mau gak mau harus dipensiunkan.

Gantinya, dibuat sistem 4 link coil spring,” ujar Wahyu Hidayat, punggawa bengkel ARJ.

Ternyata permasalahan tidak lantas selesai sampai di sini.

Rupanya harus menyesuaikan girboks Kijang yang dimensinya lebih panjang.

Gardan belakang pun harus mundur sekitar 13 cm.

Rindra/otomotifnet
Butuh penyesuaian banyak agar girboks yang besar dan panjang, bisa duduk manis. ‘Kuburan’nya terpaksa di robek dan diperbesar

" Karena kopelnya jadi terlalu pendek jika tidak dimundurkan."

" Sistem suspensi akhirnya kita samakan dengan yang depan,” beber Wahyu.

Ubahan tadi kalau ditotal, membuat wheelbase melar lebih dari 25 cm.

“Niat awal hanya mengganti mesin akhirnya merambat sampai ke kaki-kaki
nih,” imbuhnya.

Untuk sistem kelistrikan, ia menggunakan alternator 120 ampere yang di
suplai ke dua aki.

Sehingga kinerja winch depan dan belakang pun jadi lebih optimal.

“Over all saya puas."

Rindra/otomotifnet
Desain bukaan pintu sengaja diubah model halfdoor, untuk memudahkan akses. Cargo dibikin bertingkat untuk memudahkan manajemen barang.

"Yang pasti sekarang masuk medan offroad berduaan dengan istri makin pede
hehehe… "

"Tidak lupa saya pasangkan perangkat audio biar makin romantis di tengah
hutan” candanya. Suitt..suiitt…!

Data Modifikasi:

Mesin : 7K-E (OEM Kijang EFI)

Girboks : OEM Kijang EFI

Gardan : Hybrid custom by Hobbies Workshop ( As Toyota Hilux)-
depan, OEM Suzuki LJ80-belakang

Final Gir : 8/43

Sokbreker : Profender Coil Overshock

Ban : Simex Extreme Trekker 31x10.5 R15

Winch : Runva EWX 9500 Q ( depan), Scorpion (belakang)

Alternator : 120 ampere

Aki : Amaron 80 A (2 buah)

Shock steering : 4-Way Toughdog

Bumper : Custom by ARJ

Rollbar : Custom by ARJ

Snorkel : Custom by ARJ

Jok : OEM Toyota Avanza

AC : OEM Toyota Kijang

Bengkel : ARJ - Jl. Pertiwi Raya No.18 Kedaung Sawangan Kota

Depok, Jawa Barat. (Hp : 0812-1060-2126)