Otomotifnet.com - Salah satu motor sport pertama dipasarkan di Indonesia adalah Binter AR-125.
Motor sport tersebut dipasarkan singkat tahun 1984 – 1985 pada zamannya telah mengusung fitur-fitur canggih.
Motor 2-tak ini sudah dilengkapi sistem pendingin water-cooled (radiator), sistem transmisi 6-speed, monoshock (sistem Uni-Track), dan beberapa fitur lain seperti pass-light (lampu dim).
Bahkan parking light (lampu parkir) yang bisa difungsikan dengan memutar kunci lebih ke kiri lagi, setelah mengunci setang.
Belum lagi soal teknologi mesin.
Jalur bahan bakar dari karburator Mikuni 24 mm sampai ke mesin menggunakan sistem Rotary Reed-valve Intake System (RRIS) yang merupakan gabungan sistem rotari dan reed valve.
(BACA JUGA:Mekanik Bingung, Crankcase Berjejer Banyak Banget, Kalo Ketuker Kelar Kariernya)
Wajar kalau motor ini tergolong irit meski 2-tak!
Singkat kata, AR125 adalah motor super-canggih dan enggak ada lawannya jaman itu.
Nah setelah Binter (Bintang Terang) selaku distributor sepeda motor Kawasaki di Indonesia waktu itu tutup (tahun 1985), AR125 tak lagi beredar.
Bahkan sekarang, sudah jarang terlihat seliweran di jalan.
Jadi wajar kalau ada, pasti harganya bakal tinggi dan kisahnya bikin enggak percaya.
Seperti Binter AR125 1984 milik Afreezal Arlies yang mukim di Jl. Laweyan 3/3, Penumping - Solo ini.
“Baru saja laku, dibeli orang dari Kemayoran – Jakarta,” buka pria yang mengaku memang suka kolekdol (kolektor sekaligus penjual) motor-motor lawas ini.
Mau tahu laku berapa? “Rp 70 juta…” jawab Afreezal enteng.
Busyet, lebih mahal ketimbang Ninja 250 SE keluaran terbaru 2018 yang cuma Rp 64,3 juta (kawasaki-motor.co.id)!
(BACA JUGA: Mazda Dikenal Punya Cat Istimewa, Enggak Heran CX-9 Bikin Jatuh Cinta)
Namun demikian Afreezal jamin si pembeli pasti enggak kecewa.
“Kondisinya super istimewa! Butuh 3 unit AR125 yang dikanibal untuk merestorasi motor itu,” ungkap Afreezal yang butuh waktu 7 bulan untuk mengembalikan motor seperti kondisi semula saat keluar showroom, termasuk soal mesin.
Memang cat dan stripping itu repro dengan menggunakan teknik oven.
Cuma hampir semua spare parts-nya berstatus new-on-sell (NOS), parts baru tapi orisinal yang dibeli langsung dari Jepang.
“Cuma tangki dan cover body menggunakan yang lama, sementara gas spontan sudah menggunakan Magura 312,” timpal Afreezal yang juga rajin hunting ke toko-toko lawasan di daerah Solo dan kadang beli online lewat teman untuk melengkapi AR-125 ini.
Bahkan pelek palang 7 merek Enkei Japan yang terpasang itu asli punya optional parts AR-125 yang dijual di Indonesia.
Jadi tak semua Kawasaki AR125 yang beredar memakai pelek ini.
Benar-benar istimewa!